"Kita selalu siap melakukan tugas melayani masyarakat di pegunungan hingga pinggir pantai yang jauh dari jangkauan masyarakat banyak. Tetap kebutuhan itu tetap kami penuhi dengan adanya stok yang ada di Pertamina," ujar Ketua Hiswana Migas Wilayah Maluku-Papua Muhammad Markum, seperti dikutip dari Antara, di Jayapura, Senin (5/12/2016).
Ia mengakui dalam pelaksanaannya Hiswana Migas sebagai rekanan Pertamina menemui beberapa kendala di lapangan. Namun hal tersebut ditegaskannya tidak akan mengurungkan niatnya untuk menyalurkan BBM hingga ke wilayah terisolir.
Baca: Kebijakan BBM Satu Harga Diberlakukan Januari 2017
"Kalau kendala pasti ada, tapi kami sebisa mungkin menetralisir agar pelayanan kepada masyarakat terpenuhi. Kendalanya kadang-kadang di cuaca dan infrastruktur jalan," kata dia.
Baca: Fadli Zon Kritisi Kebijakan BBM Satu Harga di Papua
Markum mengaku tidak mudah mencari pihak yang mampu menjadi lembaga penyalur BBM di beberapa kabupaten pegunungan. Hanya hal tersebut perlahan mulai dapat diatasi. Berbagai macam persoalan siap dihadapi dan dicarikan jalan keluarnya agar program BBM satu harga bisa terlaksana dengan baik.
"Memang tadinya agak sulit dan susah untuk menunjuk lembaga penyalur, tapi saya yakin dengan kebijakan satu harga ini, Pertamina bersama-sama dengan Hiswana, sudah sebagian besar mendistribusikan BBM ke konsumen. Hampir semua sudah ada APMS untuk menjalankan program BBM satu harga," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id