Diketahui, perseroan mengusulkan menyelesaikan utang dengan melakukan konversi utang menjadi saham BUMI dengan harga per saham Rp926,16 berdasarkan perhitungan ekuitas bersih sebesar USD4,6 miliar.
"Nilai ekuitas bersih sebesar USD4,6 miliar tersebut diperoleh dari hasil penilaian internal (internal valuation) perseroan)," ungkap Direktur & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava, dalam laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/11/2016).
Dileep menjelaskan hal tersebut kepada pihak bursa mengingat saat ini perseroan sedang membukukan defisiensi modal. Ini menjadi dasar perhitungan dan asumsi yang digunakan perseroan untuk memperoleh hasil ekuitas bersih sebesar USD4,6 miliar.
Rencana perdamaian tersebut menyebut bahwa salah satu bentuk restrukturisasi utang adalah dengan menjadi saham dan penerbitan Mandatory Convertible Bonds (MCB) dengan jangka waktu tujuh tahun.
Baca: Kreditur & Manajemen BUMI Minta Perpanjang Waktu Bayar Utang
Menurut Dileep, saat ini hanya penilaian internal yang tersedia atas laporan hasil penilaian saham tersebut. Dia mengungkapkan, tidak ada utang bunga yang akan dikonversi menjadi saham perseroan.
"Berdasarkan estimasi perseroan, pemegang saham lama akan memiliki 55,7 persen kepemilikan saham di perseroan. Sehingga dampak dilusi dari penerbitan saham diperkirakan mencapai sekitar 44,3 persen," jelasnya.
Adapun penerbitan saham baru (rights issue) akan dilakukan perseroan pada atau sebelum 30 Juni 2017 dengan mematuhi peraturan pasar modal di Indonesia dan ketentuan-ketentuan hukum lainnya.
"Termasuk tidak terbatas pada persetujuan rapat umum pemegang saham perseroan dan persetujuan dari pihak otoritas pasar modal, jika memang diperlukan," tambahnya.
Namun demikian, lanjut Dileep, 100 persen pokok utang akan dikonversi menjadi saham perseroan pada harga konversi yang berlaku pada tanggal jatuh tempo MCB (obligasi wajib konversi) jika tidak dilaksanakan oleh pemegang MCB dalam waktu tujuh tahun.
Terbitkan MSOP
Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan Management Share Option Plan (MSOP) senilai USD25 juta yang akan dikonversi menggunakan harga yang sama dengan kreditur lain yakni Rp926,16 per saham.
Dileep menjelaskan, penerbitan MSOP ini sebagaimana dimuat dalam rencana perdamaian. Penerbitan saham-saham baru dalam rangka MSOP dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal.
Baca: Restrukturisasi Utang Bumi Resources Masih Tunggu Persetujuan
"MSOP direncanakan akan dilaksanakan sebelum 30 Juni 2017 bersamaan dengan penerbitan saham (share issuance)," tambah dia.
Di sisi lain, berdasarkan dokumen rencana perdamaian, juga terdapat rencana penerbitan saham kepada kreditur konkuren dengan nilai tidak lebih dari USD200 juta dengan harga pelaksanaan Rp926,16.
"Yang berhak adalah setiap kreditur konkuren yang bersedia dan telah mengakukan permohonan untuk mengonversikan tagihannya menjadi kepemilikan saham di BUMI. Kreditur bersangkutan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari perseroan yang dalam hal ini telah diperoleh melalui proses PKPU," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News