Chief Executive Partner RSM Indonesia Amir Abadi Jusuf menjelaskan, sosialisasi go public ini bertujuan memberikan kesadaran kepada perusahaan terkait proses go public, khususnya terhadap perusahaan-perusahaan yang merupakan mitra dari RSM Indonesia yang belum menjadi perusahaan terbuka.
Amir menambahkan, tujuan lain dari acara ini adalah memberikan nilai tambah atau value added dan mensinergikan peranan bursa dan RSM Indonesia dalam mendukung pertumbuhan perusahaan serta mendukung ekonomi nasional. Hal ini menjadi penting dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi global sekarang ini.
Baca: Triwulan III, Jumlah Perusahaan IPO di Jatim Menurun
"Kami melihat besarnya potensi pengembangan bisnis yang dimiliki melalui pendanaan IPO sangat positif karena dengan IPO perusahaan mendapatkan akses pendanaan yang beragam dan murah serta dapat meningkatkan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)," kata Amir ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Ia menilai, pada 2017 harusnya bisa menjadi momentum tepat bagi perusahaan mencari dana murah lewat mekanism IPO, seiring dengan rencana kenaikan suku bunga acuan oleh the Fed. Perekonomian domestik juga diprediksi meningkat dengan target pertumbuhan 5,1 persen.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) Hartanto Djasman menyampaikan cerita sukses dari langkah manajemen menjalankan IPO beserta manfaat positifnya. Saat menjadi perusahaan terbuka, Ace Hardware merasakan manfaat positif selain akses pendanaan yang lebih luas dan terbuka.
Baca: KEB Hana Bank Berniat IPO di 2019
"Akses kami terhadap pendanaan lebih terbuka dan luas. Bagaimana kami melakukan bisnis dengan pihak ketiga, pengembangan usaha serta pelayanan kepada pelanggan juga menjadi lebih baik. Ini semua memberikan competitive advantage, meningkatkan citra, dan nilai perusahaan, dan dampaknya positif bagi kami," pungkas Hartanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News