Langkah IPO di pasar modal, diakui Direktur KEB Hana Bank, Bayu Wisnu Wardhana, setelah perseroan masuk ke pasar modal lewat penerbitan obligasi di dua instrumen, yaitu mata uang rupiah dan dolar AS (USD).
"Untuk IPO, target kami tiga tahun. Dengan kami meregister di IDX untuk penerbitan obligasi, setidaknya saat ini kami sudah dikenal market," ucap Bayu, ditemui usai acara public expose Penawaran Umum Obligasi Bank KEB Hana Indonesia di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD Sudirman, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Sebelum menjalankan IPO, terang Bayu, perseroan akan menguatkan modal terlebih dahulu. Sebagaimana diketahui, tingkat rasio kecukupan modal (CAR) KEB Hana Bank Indonesia mencapai 19,25 persen di semester I-2016.
"Sedangkan LDR kami juga sudah mengalami penurunan hingga menjadi 140,52 persen, dari porsi tahun 2015 yang lalu sebesar 141,61 persen," jelas Bayu.
Bank KEB Hana Indonesia berencana menerbitkan Obligasi Subordinasi IDR Bank KEB Hana I Tahun 2016 dan Obligasi Subordinasi USD Bank KEB Hana I Tahun 2016 masing-masing sebesar Rp800 miliar dan USD50 juta pada semester II 2016.
Kupon obligasi subordinasi yang ditawarkan untuk obligasi IDR di kisaran 9,5-10,5 persen per tahun, sedangkan yang dalam mata uang USD di kisaran 5,05,6,05 persen per tahun.
Direktur Utama Bank KEB Hana Indonesia Martin Lee menyebutkan, bahwa dana hasil dari obligasi secara keseluruhan akan dipergunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha. Dana digunakan khususnya dalam pemberian kredit dan memperkuat struktur permodalan dengan perhitungan sebagai modal pelengkap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News