Mengenal Pengaruh Ganda dan Dampaknya bagi Perekonomian Berkelanjutan

Pengaruh ganda dapat berdampak luas yang dipicu oleh suatu kegiatan ekonomi, di mana peningkatan pengeluaran nasional mendorong peningkatan pendapatan nasional yang lebih besar dari perubahan pengeluaran awal.
 
Dalam konteks produk domestik bruto (PDB), pengaruh ganda dapat menyebabkan peningkatan total produksi menjadi lebih besar dari perubahan pengeluaran. Dengan memahami konsep pengaruh ganda, kita dapat membuat keputusan ekonomi yang tepat yang mengarah pada kemakmuran ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan.
 
Adapun, dalam artikel kali ini Medcom.id akan mengulas mengenai rumus pengaruh ganda dan juga dampaknya bagi ekonomi. 
 

Baca juga: Lagi Ramai! Apa Itu Rasio Utang?

Rumus Pengaruh Ganda

Rumus pengaruh ganda yang umum digunakan adalah:

Pengaruh Ganda = 1 / (1 - MPC)
 
Dimana MPC (Marginal Propensity to Consume) adalah proporsi dari setiap penambahan pendapatan yang dibelanjakan untuk konsumsi.

Dampak Pengaruh Ganda

Pengaruh ganda memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian, seperti: 
 
1. Meningkatkan Produksi dan Investasi
Peningkatan pengeluaran memicu peningkatan permintaan barang dan jasa, mendorong produsen untuk meningkatkan produksi dan berinvestasi dalam ekspansi.
 
2. Meningkatkan Lapangan Kerja
Meningkatnya produksi membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, sehingga menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran.
 
3. Meningkatkan Pendapatan
Peningkatan lapangan kerja mengarah pada peningkatan pendapatan rumah tangga, yang selanjutnya mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi.
 
4. Mendorong Inovasi
Peningkatan permintaan memicu persaingan di antara produsen, mendorong mereka untuk berinovasi dan mengembangkan produk dan layanan baru.
 

Baca juga: Pascainsiden Penembakan Trump, Rupiah Dibuka Ambruk

Contoh penghitungan Pengaruh Ganda

Misalkan pemerintah meningkatkan belanja infrastruktur sebesar Rp100 miliar. Sesuai rumus pengaruh ganda, pengaruh ganda akan menjadi:
 
Pengaruh Ganda = 1 / (1 - 0,8) = 5
 
Dari penghitungan di atas, hal ini berarti bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah sebesar Rp100 miliar akan menghasilkan peningkatan total PDB sebesar Rp500 miliar.
 
Selain pengaruh ganda dalam skala makro, konsep ini juga berlaku dalam konteks mikro. Misalnya, jika suatu perusahaan meningkatkan upah karyawannya, hal tersebut dapat memicu peningkatan pengeluaran karyawan dan pertumbuhan ekonomi di lingkungan sekitar perusahaan.