Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Joint Leaders’ Session of High Level Forum on Multi Stakeholders Partnership (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2  2024, di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (02/09/2024) pagi. Foto: Biro Pers Setp
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Joint Leaders’ Session of High Level Forum on Multi Stakeholders Partnership (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2 2024, di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (02/09/2024) pagi. Foto: Biro Pers Setp

Apa itu Indonesia-Africa Forum? Forum yang Banyak Dihadiri Negara Berkembang

Medcom • 03 September 2024 15:18
Jakarta: Indonesia-Africa Forum (IAF) adalah sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara-negara di Afrika.
 
IAF edisi kedua akan diadakan pada 1-3 September 2024 di Bali dengan tema "Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063".
 
Forum ini mengundang perwakilan dari 54 negara Afrika dan bertujuan untuk mengoptimalkan potensi transaksi bisnis antara kedua kawasan.
 
IAF bukan hanya sekadar pertemuan diplomatik, tetapi juga kesempatan emas bagi pelaku bisnis di Indonesia untuk menjalin kerja sama strategis dengan negara-negara Afrika.

Mengutip laman resmi Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, acara ini mencakup eksibisi bisnis yang akan diselenggarakan pada 2-3 September 2024.
 
Lebih dari 103 perusahaan dan 139 pebisnis dari Afrika serta sekitar 350 pebisnis Indonesia telah terdaftar untuk berpartisipasi. Mereka akan memamerkan produk dan jasa di empat sektor utama yaitu energi, makanan dan barang konsumsi, industri strategis dan pertahanan, serta kesehatan.
 
Baca juga: Peluang Investasi Makin Menyala, Indonesia-Africa Forum Kembali Digelar Tahun Ini

Perusahaan besar ikut berpartisipasi

Beberapa perusahaan besar Indonesia, baik dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta, akan berpartisipasi dalam eksibisi ini. PT Pertamina (Persero), misalnya, telah memiliki jejak bisnis yang kuat di pasar Afrika dengan mengekspor produk dan jasanya ke beberapa negara seperti Aljazair, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, dan Angola.
 
Sementara itu, PT Biofarma (Persero), perusahaan farmasi nasional, telah melakukan ekspor ke lebih dari 50 negara Afrika, termasuk Kenya, Liberia, Mozambik, Nigeria, Tanzania, dan Zimbabwe. Selain itu, perusahaan swasta seperti PT Solusi Tani Makmur telah sukses mengekspor pupuk organiknya ke Mozambik.
 
Selain perusahaan besar, IAF 2024 juga akan menampilkan partisipasi dari lebih dari 15 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. UMKM ini berasal dari berbagai sektor seperti furnitur, fashion, kerajinan, dan makanan olahan. Mereka diharapkan dapat menunjukkan produk unggulan mereka dan mencari mitra bisnis potensial di Afrika.
 
Dalam rangka memfasilitasi kerja sama bisnis ini, Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan berbagai perwakilan Indonesia di Afrika, termasuk Atase Perdagangan dan ITPC, telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan penjajakan kerja sama bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan Afrika sejak Juli hingga awal Agustus 2024.
 
Kegiatan ini mencakup virtual business matching yang diikuti oleh 14 perusahaan dan sekitar 50 pelaku UMKM Indonesia serta 15 pembeli potensial dari Afrika.
 
Baca juga: Skema Pengamanan Ketat Forum KTT IAF 2024 Berlaku hingga 3 September

Peluang kerja sama

Peluang kerja sama tidak hanya sebatas ekspor dan impor. Beberapa pelaku usaha Afrika juga tertarik menjajaki potensi investasi dari perusahaan Indonesia untuk mendirikan pabrik di Afrika. Produk-produk yang diminati meliputi skincare, hijab, kopi, makanan olahan, dan furnitur custom.
 
IAF 2024 juga mencerminkan semangat peningkatan perdagangan bilateral antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Sebagai contoh, perdagangan bilateral antara Indonesia dan Zimbabwe pada 2023 mencapai USD85,1 juta, dengan tren kenaikan sebesar 5,32 persen dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, perdagangan dengan Tanzania tercatat sebesar USD317,8 juta pada tahun yang sama, dengan tren kenaikan 5,21 persen.
 
Forum ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kerja sama dan kolaborasi untuk meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pelaku bisnis dan pemerintah, diharapkan akan semakin mempererat hubungan ekonomi kedua kawasan. (Zein Zahiratul Fauziyyah)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan