Sementara Stasiun Bundaran HI dan Dukuh Atas bagian bawah tanahnya telah diberi proteksi di pintu masuk. "Jadi jika terjadi banjir saat ini, MRT Jakarta siap mengantisipasi," tambahnya.
Menurut Wiliam, apabila terjadi genangan air yang tinggi, maka akan dilakukan proteksi dengan besi yang ditumpuk ke atas sehingga ketinggian air bisa dihambat.
"Selain di Bundaran HI dan Dukuh Atas, antisipasi serupa juga sudah dilakukan pada semua stasiun bawah tanah," tambah William.
Selain berbagai langkah tersebut, MRT Jakarta juga telah melengkapi shield protection atau tameng pelindung di seluruh titik pintu masuk 13 stasiun miliknya di sepanjang rute Bundaran HI hingga Lebak Bulus.
William menambahkan ada dua stasiun lainnya yang dimodifikasi untuk mengantisipasi banjir, yaitu Stasiun Setiabudi Astra yang sistem drainasenya dirombak pada Maret 2020 dan Stasiun Dukuh Atas BNI yang ditambahkan fasilitas tanggul untuk menahan air dari Jalan Jenderal Sudirman tidak masuk ke area stasiun.
Berbagai langkah antisipasi itu sudah dikerjakan sejak akhir 2019. Misalnya, penutupan mainhole Ratu Plaza (28 Desember 2019), pembuatan tali air besar bypass (5 Januari 2020), pembuatan saluran penahan di Entrance Kemendikbud (11 Februari 2020), dan penambahan dinding penahan air limpasan (21 Januari 2020).
Selanjutnya pembesaran tali air Istora (12 Agustus 2020), pembuatan sodetan penahan air dari arah Polda Metro Jaya (24 September 2020), pengangkatan runtuhan dan repair drainase (Maret 2020) serta pembuatan tanggul penahan air DKA dan ramp disabilitas (27 Februari 2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News