Ilustrasi KEK Mandalika. Foto: dok Kemenkeu.
Ilustrasi KEK Mandalika. Foto: dok Kemenkeu.

Mengenal Apa Itu KEK dan Daftar Wilayahnya di Indonesia

Medcom • 30 Mei 2024 16:17
Jakarta: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan kebijakan strategis dari pemerintah untuk mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, meratakan ekonomi nasional, mendukung proses industrialisasi, dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
 
Salah satu kunci keberhasilan pengembangan dalam kebijakan ini adalah melalui penyediaan lahan dan infrastruktur, seperti lokasi, Sumber Daya Manusia (SDM), inovasi teknologi, dan kapasitas pengelola.
 
Pembangunan KEK di Indonesia dilakukan dengan tujuan utamanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan yang merata, dan peningkatan daya saing. KEK terdiri dari beberapa zona, yakni pengolahan ekspor, logistik, kesehatan, industri pengembangan teknologi, pariwisata, energi, ekonomi kreatif, pendidikan, olahraga, jasa keuangan, dan ekonomi lainnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut KEK yang tersebar, berikut adalah daftar KEK di Indonesia, dilansir dari laman resmi KEK dan Kemenparekraf.
 

1. KEK Arun Lhokseumawe


KEK Arun Lhokseumawe berada di Kabupaten Aceh dan kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Kawasan ini didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2017 dan secara langsung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2018. Fokus utama KEK ini adalah pada sektor energi, petrokimia, agroindustri untuk ketahanan pangan, logistik, dan industri kertas kraft. Melihat potensi dan peluang dari KEK Arun Lhokseumawe, diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar USD3,8 miliar dan dapat menyerap sebanyak 40 ribu tenaga kerja hingga 2027.
 
 
Baca juga: Wajah Baru Sumatera Utara di Sei Mangkei
 

2. KEK Sei Mangkei


KEK Sei Mangkei diresmikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2012 pada 27 Februari 2012. Kawasan ini menjadi KEK yang pertama di Indonesia dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Terletak di Provinsi Sumatra Utara, kawasan ini memiliki kegiatan utama berupa industri pengolahan kelapa sawit, karet, pariwisata, dan logistik. KEK Sei Mangkei ini pun difokuskan sebagai pusat pengembangan industri hilir kelapa sawit dan karet berskala besar, serta berkualitas internasional.
 
KEK Sei Mangkei memiliki lahan yang luasnya mencapai 2.002,7 hektare (ha). Akses dari kawasan ini menuju ke jalan lintas Sumatra berjarak sekitar 10 km, ke Pelabuhan Kuala Tanjung sekitar 40 km, dan jarak ke Bandara Internasional Kualanamu sekitar 110 km. KEK Sei Mangkei pun diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp129 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 83.304 orang pada 2031.
 

Mengenal Apa Itu KEK dan Daftar Wilayahnya di Indonesia
KEK Sei Mangke. Foto: dok KEK
 

3. KEK Batam Aero Technic


KEK Batam Aero Technic terintegrasi dengan Bandara Hang Nadim, menjadikannya terhubungkan dengan banyak fasilitas seperti runway pesawat, penyediaan bahan bakar pesawat, air dan listrik sebagai pendukung kelancaran aktivitas industri MRO yang dilakukan. Kawasan ini memiliki kegiatan pendukung di bidang logistik, pabrikasi, dan pelatihan mekanik bersertifikat yang diprediksi mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 9.976 orang.
 
Kawasan ini memiliki lokasi yang strategis dengan pasar asia pasifik sehingga diharapkan dapat menarik 12 ribu unit pesawat dan nilai bisnis sebesar USD100 miliar pada 2025. Selain itu, diharapkan juga dapat menghasilkan nilai investasi sebesar Rp7,29 triliun pada 2030.
 

4. KEK Nongsa


KEK Nongsa ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2021 pada 14 Juli 2022. Kawasan ini dikembangkan untuk fokus pada sektor bisnis utama IT-Digital dan pariwisata. KEK seluas 166,45 ha ini berlokasi di Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Pulau Riau. Kegiatan usaha yang difokuskan pada kawasan ini adalah pada riset, ekonomi digital, dan pengembangan teknologi pariwisata, pendidikan, industri kreatif, dan atau ekonomi lain.
 

5. KEK Galang Batang


KEK Galang Batang berlokasi di Pulau Bintan Kepulauan Riau sebagai sentra choke point Selat Malaka. Lokasi tersebut memiliki akses langsung menuju Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. Kawasan ini diusulkan oleh Badan Usaha PT GBKEK Industri Park dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2017. Kemudian, operasinya diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pada 8 Desember 2018.
 
Kawasan ini akan fokus berkembang sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang (bauksit) dan produk turunannya dari refinery ataupun proses smelter. KEK Galang Batang diperkirakan mampu menyerap sebanyak 23.200 orang tenaga kerja, 350 orang untuk industri pengolahan refinery, 260 orang untuk industri pengolahan smelter dan jasa dermaga, serta pelabuhan yang diperkirakan mampu menciptakan kegiatan multiplier effect di kawasan tersebut. Nilai investasi pembangunan KEK Galang Batang diperkirakan sebesar Rp36,25 triliun hingga 2027.
 

6. KEK Tanjung Kelayang


KEK Tanjung Kelayang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2-16. Berlokasi di Pulau Belitung, kawasan pariwisata ini memiliki keunggulan pada  geostrategis, yakni berada di antara Indonesia dan negara ASEAN sebagai target captive market.
 
Kawasan yang tepatnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Maret 2019 ini juga dianggap sebagai satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas. KEK Tanjung Kelayang memiliki objek wisata bahari yang berpasir putih dan dihiasi dengan batuan granit raksasa dengan panorama yang eksotis, menjadikannya ciri khas dari pantai tersebut. Selain itu, terdapat juga pulau-pulau kecil lainnya yang berdekatan dengan kawasan tersebut yang juga memiliki keunikan dan pesona nya sendiri.
 
Memiliki total luas wilayah sebesar 324,4 ha, kawasan ini berkonsep pengembangan pariwisata "Socially and Environmentally Responsible Development and Cultural Preservation". Mengusung konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, KEK Tanjung Kelayang diproyeksi dapat menarik investasi sebesar Rp10,3 juta dan menyerap sebanyak 5.000 orang tenaga kerja pada 2036.
 

7. KEK Tanjung Lesung


KEK Tanjung Lesung terletak di ujung barat Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, Banten. Lokasi ini bersifat strategis dan akses mudah untuk dijangkau, yaitu berjarak 170 km dari Ibu Kota Jakarta dengan 2,5-3 jam perjalanan darat. Kawasan ini merupakan KEK Pariwisata yang pertama dan telah resmi beroperasi sejak Februari 2015.
 
Luas wilayah KEK Tanjung Lesung adalah sebesar 1.500 ha dengan potensi pariwisata yang bervariasi, seperti keindahan alam pantai, flora dan fauna yang beragam, serta kekayaan budaya eksotis. Selain itu, KEK Tanjung Lesung juga dekat dengan atraksi wisata kepulauan. Sesuai dengan namanya, "Lesung" yang berarti alat penumbuk padi tradisional, KEK Tanjung Lesung memiliki bentuk dataran pantai yang menjorok ke laut dan mirip dengan lesung.
 
Karakteristik KEK Tanjung Lesung yang memiliki pantai pasir putih dan laut yang jernih, kawasan ini berhasil menarik wisatawan lokal ataupun mancanegara. KEK ini pun diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp92,4 triliun dan menyerap sebanyak 85 ribu tenaga kerja hingga 2025.
 
 
Baca juga: Golden Visa & KEK: Sinergi Demi Kebangkitan Ekonomi Berkelanjutan
 

8. KEK Kendal


KEK Kendal memiliki keunggulan geoekonomi yang bertumpu pada lokasi geografis Kabupaten Kendal yang dekat dengan Bandara Internasional Ahmad Yani dan Pelabuhan Internasional Tanjung Emas. Selain itu, lokasi ini juga dilalui oleh jalur tol Semarang-Pejagan yang adalah bagian dari Jalan Tol Trans Jawa, jalur Pantai Utara Jawa, dan dilalui oleh Jalur Kereta Api Ganda Jakarta-Semarang-Surabaya. Keunggulan geostrategis ini adalah sektor industri yang berorientasi pada ekspor, substitusi impor, produk teknologi tinggi, dan pada aplikasi khusus serta logistik yang berkaitan dengan industri 4.0.
 

9. KEK Lido


KEK Lido berlokasi di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan mudah untuk diakses dengan kereta api, transportasi darat, ataupun jalan tol. Kawasan ini juga memiliki jarak dua jam dari Bandara Internasional Soekarno Hatta. KEK ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2021. Fokus utama kegiatan adalah pada pariwisata yang diusulkan oleh PT MNC Land Lido yang memiliki pengalaman dalam bidang industri kreatif, hiburan, dan pariwisata.
 
Kawasan ini memiliki luas sebesar 1.040 ha dan telah direncanakan untuk dijadikan lokasi wisata yang berdaya tarik seperti theme park kelas dunia, golf course, studio film, music & arts center, hingga retail dan juga dining.
 
Mengenal Apa Itu KEK dan Daftar Wilayahnya di Indonesia
Ilustrasi. Foto: dok MNC Land
 

10. KEK Gresik


KEK Gresik terletak di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Kawasan ini menghadap ke Selat Madura dan memiliki keunggulan geografis berupa Pulau Madura sebagai natural breakwater yang menjadikan kawasan ini sebagai industri yang bebas dari tsunami dan gempa.
 
Kawasan ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021 dengan fokus kegiatan utama dalam industri smelter nikel dan baja, elektronik, petrokimia, dan energi. Kawasan ini pun juga diproyeksikan dapat menyerap sebanyak 199.818 orang tenaga kerja pada 2030 yang diharapkan dapat bermanfaat memberikan multiplier effect pada lingkungan sekitarnya.
 

11. KEK Singhasari


KEK Singhasari memiliki keunggulan geoekonomi yang bertumpu di Singosari, Kabupaten Malang yang berdekatan dengan Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Perak, serta terhubung dengan ruas tol Pandaan-Malang. Selain itu, populasi Malang Raya yang besar dan mempunyai keunggulan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur akan menjadi modal dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) potensial, terutama dalam pengembangan ekosistem digital dan ekonomi kreatif. Keunggulan geostrategis wilayah ini adalah sektor pariwisata yang bertema heritage dan historical tourism.
 
Tema sektor pariwisata tersebut didukung oleh kawasan sekitar yang memiliki nilai situs sejarah kerajaan di Indonesia. Konsep KEK Singhasari berfokus pada pengembangan platform ekonomi digital. Oleh karena itu, kawasan ini diproyeksikan sebagai sinergis antara pengembangan pariwisata dengan ekonomi digital. Kawasan ini diproyeksi mampu menarik investasi sebesar Rp11,92 triliun dan mampu menyerap sebanyak 6.863 orang tenaga kerja pada 2030.
 

12. KEK Kura-Kura Bali


KEK Kura-Kura Bali berlokasi di Bali dengan fokus utama mengembangkan pusat wisata marina dan budaya terpadu yang berkelas dunia, berkelanjutan dan menjunjung tinggi keindahan lanskap Bali. Kawasan ini dibangun menjadi pariwisata berkualitas dan industri kreatif dan kesehatan yang akan meningkatkan perkembangan pada hotel, resort, area komersial, pusat kesehatan, taman pendidikan dan teknologi, serta amenitas lainnya.
 
Tujuan dari dibangunnya KEK ini adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM yang dapat mencapai keseimbangan dan keselarasan, serta mengembangkan pariwisata berkelanjutan dalam mencapai tujuan SDGs pada 2030 dan Indonesia Emas pada 2045.
 

13. KEK Mandalika


KEK Mandalika berlokasi di bagian selatan Pulau Lombok. Kawasan ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 sebagai KEK Pariwisata. Memiliki luas sebesar 1.035,67 hektar, kawasan ini menghadap ke arah Samudra Hindia. KEK ini pun diharapkan dapat mengakselerasi sektor pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berpotensial.
 
KEK ini menawarkan wisata bahari pesona pantai dan laut. Nama "Mandalika" diambil dari tokoh legenda berparas cantik Putri Mandalika. Setiap tahun, masyarakat Lombok Tengah melaksanakan upacara dalam merayakan Bau Nyale, yakni ritual mencari cacing laut yang dipercayai merupakan jelmaan Putri Mandalika. Perayaan yang merupakan budaya unik ini pun dapat menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara.
 
Melihat potensi dan keunggulan dari kawasan ini, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) sebagai perusahaan yang mengembangkan Nusa Dua Bali mengusulkan untuk membentuk KEK Mandalika. Kawasan ini berkonsep pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan pembangunan berbagai objek wisata dan daya tarik wisata yang berorientasi pada kelestarian nilai dan kualitas lingkungan hidup masyarakat.
 

Mengenal Apa Itu KEK dan Daftar Wilayahnya di Indonesia
Ilustrasi foto: dok Kemenparekraf
 

14. KEK Palu


KEK Palu berlokasi di Provinsi Sulawesi Tengah dan merupakan kawasan pertama yang dirancang oleh pemerintah menjadi pusat logistik terpadu dan industri pengolahan di koridor ekonomi Sulawesi. Kawasan ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2014 yang fokus pada produksi nikel, kakao, dan rumput laut.
 
Berdasarkan geografisnya, KEK Palu yang terintegrasi dengan Pelabuhan Pantoloan dan dilintasi jalur strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia 2 memiliki potensi strategis sebagai hubungan antara wilayah barat dan timur Indonesia. Teluk Palu yang lebar dan dalam membuat kawasan ini mampu menjadi jalur perdagangan baik nasional maupun internasional, seperti menghubungkan berbagai kota di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan negara-negara ASEAN.
 
Terbentuknya kawasan ini diharapkan dapat mendorong hilirisasi industri logam dan meningkatkan nilai tambah dari komoditas agro unggulan di Sulawesi, seperti kakao, rumput laut, dan rotan. Melihat potensi dan keunggulan dalam geostrategis yang dimiliki, kawasan ini memiliki beberapa bisnis utama, yakni nikel, bijih besi, kakao, rumput laut, dan rotan. Namun, KEK Palu juga memberikan peluang dalam pengembangan industri lainnya yang menjadi bisnis pendukung, yakni industri pengolahan karet, kelapa, manufaktur, dan logistik. KEK ini diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp92,4 triliun dan menyerap sebanyak 97.500 orang tenaga kerja hingga 2025.
 

15. KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan


KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan terletak di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Kawasan ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2014. KEK ini memiliki potensi atas kekayaan sumber daya alam kelapa sawit, kayu, dan energi, kemudian juga berlokasi geostrategis pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI).
 
ALKI II merupakan lintasan laut perdagangan internasional yang memberikan konektivitas antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi, serta merupakan jalur regional lintas trans Pulau Kalimantan, dan transportasi penyeberangan ferry Tarakan-Toli Toli dan Balikpapan-Mamuju.
 
Dibangunnya KEK MBTK diharapkan dapat mendorong nilai tambah melalui industrialisasi atas berbagai komoditi di wilayah tersebut. Mengacu pada keunggulan geostrategis wilayah Kutai Timur, KEK ini akan difokuskan menjadi pusat pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya, serta pusat bagi para industri energi seperti mineral, gas, dan batu bara. KEK MBTK diproyeksikan mampu menarik investasi sebesar Rp 34,4 triliun dan menyerap sebanyak 55.700 orang tenaga kerja hingga 2025.
 
 
Baca juga: Ini Dia Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi

16. KEK Bitung


KEK Bitung terletak di Provinsi Sulawesi Utara dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014. Kawasan ini memiliki lokasi yang strategis dan sebagai pintu gerbang ekonomi dari negara ke negara di Asia Pasifik. Akses tersebut didorong dengan adanya Pelabuhan Hubungan Internasional Bitung sebagai hubungan perdagangan kawasan timur Indonesia. Kawasan ini berjarak sejauh 44 km dari Ibu Kota Manado dan memiliki luas sebesar 534 ha.
 
Pembangunan kawasan ini diharapkan dapat fokus menjadi pusat pertumbuhan dan distribusi barang, serta penunjang logistik di kawasan timur Indonesia. Kemudian, KEK ini juga berbasis pada keunggulan komoditas daerah Provinsi Sulawesi Utara. Sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia, KEK ini juga fokus dalam industri pengolahan perikanan dalam menghasilkan komoditi ekspor berkualitas internasional. Selain itu, KEK ini juga fokus pada industri kelapa dan produk turunannya.
 
Berdasarkan potensi tersebut, kawasan ini diharapkan dapat mendukung hilirisasi dan meningkatkan daya saing dalam sektor perikanan, agro, dan farmasi. KEK Bitung pun diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp32,89 triliun dan menyerap sebanyak 34.170 orang tenaga kerja pada 2025.
 

17. KEK Likupang


KEK Likupang berlokasi di Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara dan memiliki geografis wilayah yang dekat dengan Bandara Internasional Sam Ratulangi dan Pelabuhan Bitung. Keunggulan dalam kawasan ini adalah berpotensi dalam sektor pariwisata yang bertema resort dan wisata budaya. Tema itu didukung oleh kawasan pantai sekitar dan dekat dengan Wallace Conservation Center. Konsep ini akan mengembangkan resor kelas premium dan kelas menengah, budaya, dan pengembangan terhadap Wallace Conservation.
 

18. KEK Morotai


KEK Morotai berlokasi di Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. Kawasan ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014 dan memiliki luas wilayah sebesar 1.101,76 hektar. Berlokasi di tempat yang strategis, yaitu di sisi terluar timur laut Indonesia, kawasan ini dekat dengan negara-negara ASEAN dan Asia Timur.
 
Pulau Morotai yang terletak di tengah Samudra Pasifik dulunya adalah tempat basis militer pada Perang Dunia II, membuatnya kaya akan barang bersejarah. Selain menjadi wisata sejarah, kawasan ini juga memiliki keunggulan wisata bahari berupa keindahan pantai dan bawah laut yang mempesona. Pasir putih yang halus dan air laut yang jernih, serta terumbu karang menjadi daya tarik dari wisata ini.
 
Kawasan ini juga dilintasi oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia III yang sekaligus merupakan jalur migrasi ikan tuna, menjadikan KEK ini sebagai sumber bahan baku dalam pengolahan perikanan. Berdasarkan potensi yang dimiliki, KEK Morotai dapat dijadikan pusat industri perikanan yang didukung dengan logistik sehingga Pulau Morotai menjadi hubungan Internasional di kawasan timur Indonesia.
 
Hal yang membedakan dengan KEK lainnya adalah, KEK Morotai memiliki nuansa kawasan yang bersejarah sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi wisatawan. KEK ini diharapkan dapat menjadi destinasi wisata dan diproyeksi dapat menarik investasi sebesar Rp30,44 triliun dan menyerap sebanyak 30 ribu tenaga kerja hingga 2025.
 

19. KEK Sorong


KEK Sorong ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2016 sebagai KEK pertama di Papua. Ditetapkannya KEK ini diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di bagian timur Indonesia. Kawasan ini tepatnya berada di Distrik Mayamuk dan memiliki luas 523,7 hektar, serta secara strategis berada di jalur lintasan perdagangan internasional Asia Pasifik dan Australia.
 
Kawasan yang terletak di Selat Sele ini memberikan keunggulan dalam geoekonomi, yakni pada sektor perikanan dan perhubungan laut. Lokasi ini juga strategis dalam pengembangan industri logistik, agro industri, serta pertambangan. KEK ini diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp32,2 triliun dan dapat menyerap sebanyak 15.024 orang tenaga kerja hingga 2025. (Keizya Ham)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan