"Proyek ditargetkan selesai empat tahun ke depan dan dilanjutkan terus," ungkap Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gatot Pujo Nugroho, seperti dikutip dalam laman Setkab, Rabu (28/1/2015).
Gatot menjelaskan, secara total pencanangan Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei dengan luas area mencakup 7.000 hektare (ha). Sedangkan proyek di PLN adalah pembangunan gardu induk PLN 500/150 kv di Sei Mangkei.
Selain itu, ada pula pembangunan pabrik minyak goreng berkapasitas 600.000 ton per tahun yang berlokasi di Sei Mangkei yang dilakukan oleh PTPN III.
Proyek selanjutnya yakni pembangunan tol Medan-Binjai, yang memiliki empat ruas tahap pertama pembangunan jalan Trans Sumatera, yaitu Medan-Binjai sepanjang 17 km (panjang jalan utama) yang terdiri atas Semayang-Binjai 4,17 km, Helvetia-Semayang 6,14 km, dan Tanjung Mulia-Helvetia 6,33 km.
Adapun pembangunan dermaga Pelabuhan Kuala Tanjung berupa Terminal Multipurpose oleh PT Pelindo (Persero) I yang direncanakan sepanjang 400 meter dan panjang trestle 2,7 km. Kemudian pembangunan tangki timbun kapasitas 145.000 ton dan kontainer yard dengan kapasitas 400.000 teus.
Sementara proyek di PT. Inalum berupa diversifikasi produk pengembangan pabrik peleburan alumunium yang akan mengolah ingot menjadi billet. Lalu ada pembangunan pabrik minyak goreng berkapasitas 600.000 ton per tahun yang berlokasi di Sei Mangkei yang dilakukan oleh PTPN III.
Gatot menjelaskan, pencanangan operasional Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei berupa "commisioning" PT Unilever Oleochemical Indonesia. Gatot pun menilai jika tujuh proyek yang diresmikan pembangunannya tersebut sangat strategis.
"Proyek itu akan mengubah wajah perekonomian Sumut ke depan dari ekonomi yang berbasis produksi bahan mentah, menjadi ke industri hilir yang dipastikan memberi nilai tambah yang lebih besar," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News