UMKM. Foto : Medcom.
UMKM. Foto : Medcom.

Resesi Ekonomi Uji Ketangguhan UMKM

Arif Wicaksono • 24 September 2020 15:20
Jakarta: Pengusaha Sandiaga Salahudin Uno menegaskan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air sedang diguncang wabah virus korona. Sandiaga mengatakan pandemi korona merupakan salah satu krisis yang harus dihadapi pelaku usaha termasuk oleh UMKM. Apalagi resesi ekonomi akan terjadi pada tahun ini dengan asumsi ekonomi pada kuartal III akan tumbuh minus.
 
Menurut Sandiaga kerugian adalah salah satu hal yang tak bisa dihindari pelaku usaha saat pandemi global ini. Dia pun mengimbau pengusaha UMKM untuk tetap bersemangat dan menjadikan krisis ini sebagai momentum untuk menempa diri. Apalagi, menurut Sandiaga, kewirausahaan lahir dari berbagai upaya untuk bertahan dalam berbagai tekanan dan beradaptasi dengan berbagai kondisi.
 
Sandiaga menuturkan jika hari ini dokter perawat dan tenaga medis menjadi pahlawan dalam menghadapi pandemi, maka pelaku UMKM bisa menjadi pahlawan yang akan membangkitkan kembali roda perekonomian. UMKM merupakan sektor paling terdampak saat pandemi virus korona atau covid-19.

"Sebanyak 65 juta lebih unit usaha termasuk UMKM, 99 persen lebih dari 60 persen PDB disumbangkan oleh UMKM. Jadi yang harus menjadi fokus utama dalam penyelamatan ekonomi mestinya UMKM," jelas Sandi, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 24 September 2020.
 
Dia menceritakan bahwa ada pelaku UMKM yang mengaku omzetnya turun hingga 100 persen dalam dua minggu terakhir. Sehingga hal tersebut menunjukkan tekanan yang luar biasa bagi ekonomi kerakyatan tersebut.
 
 

 
Sandiaga mengatakan jenis usaha UMKM sebagian besar menjalankan kegiatan secara harian. Oleh karena itu, penyaluran uang tunai melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus segera disalurkan, sehingga mempercepat pemulihan dari dampak covid-19.
 
"Karena begitu masyarakat memiliki akses ke uang tunai mereka akan mendorong konsumsi mereka dan akan berdampak ke UMKM," ucapnya.
 
Dia pun meminta kepada pelaku usaha UMKM harus dapat beradaptasi kondisi saat ini. Sebab dari sejumlah prakiraan dampak dari penyebaran virus korona bagi sektor ini masih akan terasa hingga tiga bulan ke depan.
 
Menurutnya, penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) & Skema Pinjaman Pemda dengan Bunga nol persen merupakan langkah tepat untuk menyelamatkan ekonomi daerah di tengah pandemi korona ini.
 
Terlebih, kata dia, dana yang digelontorkan sebesar Rp11,5 triliun dapat menggerakan sektor riil melalui program ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, dan ketahanan sektor riil.
 
Kamrussamad mengingatkan dana tersebut harus disertai bunga yang rendah maksimal enam persen, skema dan persyaratan penyaluran disederhanakan, dan menjangkau pelaku usaha UMKM serta pelaku usaha baru bukan hanya pada nasabah lama.
 
"Dengan penjaminan Askrindo dan Jamkrindo serta subsidi bunga/margin sesuai PMK 85, harusnya mampu membangkitkan sektor riil," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan