Oleh karena itu, ke depan pengurus Kadin pusat dan daerah harus berjalan beriringan. Ia pun mengingatkan agar semua pihak saling membantu untuk mendorong penambahan jumlah pengusaha di Indonesia agar bisa membuat lapangan pekerjaan yang lebih besar, agar dapat mengurangi kemiskinan.
Arsjad juga akan terus mendorong pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sehingga semakin banyak wirausahawan.
"Salah satu pilar ketiga visi saya memajukan Kadin di masa depan adalah pengembangan kewirausahaan dan kompetensi. Kewirausahaan memegang peranan penting di dalam perekonomian kita, khususnya UMKM yang telah berulang kali membuktikan resilience-nya ketika terjadi krisis ekonomi," ujar Arsjad, yang juga Calon Ketua Umum (Caketum) Kadin Indonesia, periode 2021-2026, dalam keterangan resminya, Rabu, 21 April 2021.
Ia menilai, Kadin dapat memainkan peran strategis dalam menjadi katalisator bagi pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM serta pengembangan kompetensinya. Hal ini bisa dicapai antara lain dengan mendirikan innovation hub untuk berbagi ilmu, pengalaman dan melakukan program mentoring kepada UMKM dan pengusaha muda.
Penciptaan pengusaha muda ini merupakan keharusan, karena itu perlu juga mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha kita melalui program vocational training. Di era digital saat ini, kata Arsjad, perlu mengakselerasi ekosistem usaha yang berbasiskan data dan ekonomi digital. Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara berusaha dan berinteraksi dengan konsumen sehingga perlu beradaptasi untuk menjadi tetap relevan.
"Collaboration is better than competition," tegasnya.
Di sisi lain, ia juga mengajak semua pihak untuk terus mengembangkan kewirausahaan sosial dengan menerapkan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan yang terpinggirkan.
Bagi Arsjad, Kadin bisa memainkan peranan dalam mengakselerasi transformasi Society 5.0, demi mendukung percepatan industri digital 4.0. "Di Society 5.0, manusia memegang peranan yang lebih sentral, dan teknologi dimanfaatkan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi juga memecahkan masalah-masalah sosial yang ada," tegasnya.
Kadin ibarat perusahaan
Arsjad, yang juga yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk dan Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini menuturkan, jika Kadin ibarat perusahaan, Kadin Provinsi dan asosiasi adalah para pemegang saham. Jadi ia akan merangkul, mendengarkan setiap aspirasi pemegang saham, sehingga ke depannya Kadin Indonesia harus menjadi lebih baik.Arsjad memiliki visi membangun Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif. Membangun Kadin sebagai rumah bersama. Kemudian mendorong Kadin Indonesia untuk menjadi partner utama pemerintah dalam transformasi sektor kesehatan terutama penanganan covid-19, dengan fokus pada implementasi vaksinasi gotong-royong.
Dihubungi terpisah, ekonom yang juga pengajar Perbanas Institute Piter Abdullah menilai selama ini Kadin telah berperan dalam membantu pemerintahan. Namun perlu terus diperkuat. Bahkan diakselerasi.
Menurut dia pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menggeliatkan perekonomian di Tanah Air. Seperti halnya nanti, kata Piter, pemerintah perlu kolaborasi dengan pemimpin baru di Kadin. Karena itu, pemimpin baru Kadin nanti memerlukan sosok yang bisa bersinergi dengan pemerintah.
"Tidak mungkin pemerintah jalan sendiri. Harus bekerja sama dengan sektor swasta. Peran swasta bahkan harus Lebih ditingkatkan. Untuk Itu peran organisasi-organisasi para pengusaha (asosiasi) dan juga Kadin perlu lebih dioptimalkan," beber dia.
Salah satu bentuk peningkatan peran tersebut, kata Piter, adalah terkait masukan kebijakan riset dan development perlu ditingkatkan oleh dunia usaha. Kadin dinilai perlu lebih berperan mendorong agar hasil-hadil riset tersebut bisa menjadi masukan kebijakan bagi pemerintah.
Adapun kolaborasi, dukungan pemerintah kepada pengusaha selama ini sudah sangat baik. "Sinergi Kadin sudah terjalin. Tapi ke depan masih ada ruang untuk lebih ditingkatkan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News