Singkong. Foto ; AFP.
Singkong. Foto ; AFP.

Jokowi Minta Prabowo Tanam Singkong, Cek Keunggulannya

Ilham wibowo • 27 September 2020 10:37
Jakarta: Pohon singkong diyakini punya potensi yang baik untuk ditanam di lahan program lumbung pangan nasional atau food estate Kalimantan Tengah (Kalteng). Menteri Pertahanan Prabowo Subianto secara khusus mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk menggarap komoditas tersebut.
 
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan Kementan sebagai penanggung jawab penuh pada aspek budidaya dari pra hingga pascapanen dalam rangka peningkatan produksi baik secara kuantitas maupun kualitas di food estate. Dukungan jajaran Kemhan yang telah disepakati pun akan sangat positif dalam proses peningkatan produksi.  
 
"Pilihannya adalah varietas yang adaptif dengan spesifikasi lokasi dan mampu berproduksi baik," ujar Kuntoro melalui pesan singkat, Minggu, 27 September 2020.

Kuntoro menuturkan bahwa lahan yang akan dikembangkan untuk food estate tersebut bertahap lantaran punya luas 164.598 hektare (ha). Selain Kemhan, program pengembangan lumbung pangan tersebut juga bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam pembangunan irigasi primer dan sekunder.
 
Kuntoro memaparkan bahwa program food estate merupakan arahan Presiden Jokowi untuk mempersiapkan Provinsi Kalteng menjadi lumbung pangan nasional berbeda dengan rice estate, pengembangan pangan di food estate akan mengintegrasikan antara tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan pada lahan yang sudah disediakan.
 
 

 
"Ada klaster tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan di lahan yang sama. Jadi berbeda dengan rice estate yang komoditasnya hanya padi saja," paparnya.
 
Adapun pengembangan lahan food estate di Kalteng terdiri dari lahan intensifikasi seluas 85.456 ha dan lahan ekstensifikasi seluas 79.142 ha. Tahap pertama pada 2020 akan dimulai dengan pengembangan lahan intensifikasi seluas 30 ribu ha sebagai model percontohan food estate modern berbasis korporasi petani.
 
Smeantara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry menyampaikan bahwa singkong kini makin jadi komoditas pangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain permintaan tepung tapioka skala usaha mikro kecil menengah (UMKM), jumlah industri makanan yang menggunakan bahan baku ketela pohon ini juga terus tumbuh.
 
“Selain padi, jagung dan kedelai ke depan ubi kayu bisa menjadi komoditas strategis nasional," kata Fadjry.
 
Menurut Fadjry, singkong memiliki keistimewaan sebagai penghasil pati yang lebih banyak dibandingkan dibandingkan tanaman lain. Selain industri makanan, singkong juga sangat dibutuhkan sebagai bahan baku industri farmasi, tekstil dan industri lainnya.
 
"Sehingga 2020 diperkirakan kebutuhan Indonesia terhadap tepung tapioka untuk industri mencapai 9-10 juta ton," tuturnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan