Beberapa di antaranya terkait kendala penyaluran subsidi gaji dan daftar provinsi yang paling banyak mendapatkan subsidi gaji.
Kemudian, ancaman resesi yang semakin nyata, dan kebijakan Gubernur DKI Jakarta yang bakal diterapkan mulai 14 September 2020 dinilai bakal membuat ekonomi depresi.
Medcom.id merangkum lima berita yang menjadi topik populer dalam sepekan. Rangkuman ini sebagai referensi bagi pembaca yang memantau isu ekonomi terkini.
1. 15.659 Rekening Penerima Subsidi Gaji tak Bisa Tersalurkan di Tahap I
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) per Jumat, 4 September 2020 mencatat subsidi gaji telah diberikan kepada 2.310.974 pekerja yang memiliki pendapatan kurang dari Rp5 juta dalam penyaluran tahap pertama.
Jumlah itu merepresentasikan 92,44 persen dari total penerima bantuan subsidi upah (BSU) tahap pertama yaitu sebesar 2,5 juta pekerja.
Pada penyaluran subsidi gaji/upah tahap satu, jumlah rekening yang tidak dapat disalurkan sebanyak 15.659 rekening penerima. Adapun rekening yang masih dalam proses penyaluran 173.367 penerima
Baca selengkapnya di sini.
2. 5 Provinsi Penerima Subsidi Gaji Terbanyak, DKI Jakarta Teratas
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan DKI Jakarta sejauh ini menjadi provinsi dengan jumlah penerima subsidi upah terbanyak setelah dilakukan penyaluran subsidi tahap satu dan dua untuk total 5,5 juta pekerja.
Baca selengkapnya di sini.
3. PSBB Total Bikin Ekonomi RI Terancam Depresi
Sejumlah pengamat ekonomi kaget Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah meluasnya penyebaran pandemi covid-19. Kebijakan yang persis sama saat awal kemunculan pandemi di Indonesia ini bisa bikin perekonomian nasional kian terkikis.
Baca selengkapnya di sini.
4. Analis: Pelaku Pasar Panik karena PSBB DKI
Sejumlah saham perusahaan anjlok setelah mendapat kepastian Pemprov DKI Jakarta kembali mengetatkan aktivitas dengan menerapkan PSBB per 14 September 2020.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menuturkan pelaku pasar panik sehingga menyebabkan terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) di sistem perdagangan Kamis, 10 September 2020, pukul 10.18 waktu JATS (Jakarta Automated Trading System).
Baca selengkapnya di sini.
5. Ancaman Resesi, Sri Mulyani: Tidak Berarti Kondisinya Sangat Buruk
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut kondisi Indonesia tidak begitu buruk meski terjadi resesi. Menurutnya, tantangan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nol persen masih cukup tinggi baik dari sisi konsumsi, investasi, dan ekspor.
Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 akan kembali negatif antara minus dua persen hingga nol persen. Ini terjadi karena pertumbugan konsumsi dan investasi yang masih terbatas meskipun pemerintah melakukan akselerasi belanja.
Baca selengkapnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News