Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: AFP.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: AFP.

Kaleidoskop Oktober: Seruan Boikot Produk Prancis Bikin Macron Berpotensi Kehilangan Triliunan

Ade Hapsari Lestarini • 29 Desember 2020 10:46
 

Ekspor menara angin Indonesia merugikan AS

Berita selanjutnya yang menjadi primadona pada Oktober 2020 yakni Amerika Serikat (AS) merasa dirugikan oleh Indonesia. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto yang saat itu masih menjabat mengatakan kerugian yang dialami industri menara angin di AS dinilai tak tepat setelah dialamatkan kepada produsen di Indonesia. Langkah ini memberikan bea masuk produk tersebut merupakan bentuk perlakuan tidak adil.
 
Masalah ini muncul saat Departemen Perdagangan Amerika Serikat (US Department of Commerce/USDOC) pada 29 Juni 2020 mengeluarkan putusan akhir penyelidikan anti subsidi terhadap produk menara angin (wind tower) asal Indonesia dengan margin subsidi sebesar 5,9 persen.
 
Komponen terbesar dari margin tersebut, sebesar 5,7 persen, disebut berasal dari subsidi hulu atau upstream subsidy. USDOC mengklaim subsidi tersebut terkandung dalam produk cut to length steel plate (CTL) produksi dalam negeri yang merupakan bahan baku utama menara angin.

Pemerintah AS juga menerapkan margin sebesar 0,17 persen yang dihitung USDOC dari subsidi listrik. Kemudian 0,03 persen margin lainnya dari pembebasan PPh Impor.
 
Hasil akhir tersebut lebih rendah dari ketetapan margin subsidi sebelumnya yang mencapai 20,29 persen pada Desember 2019 yang kemudian diubah setelah penyampaian argumen lanjutan dalam legal dan rebuttal brief pascaverifikasi.
 
Saat itu, AS menganggap kebijakan Indonesia kepada produsen bahan baku CTL untuk menjual CTL tersebut di bawah harga wajar kepada produsen wind tower dalam negeri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan