Ilustrasi tren thrifting pakaian bekas impor. Foto: MI/Panca Syurkani.
Ilustrasi tren thrifting pakaian bekas impor. Foto: MI/Panca Syurkani.

Mengenal Bisnis Thrifting yang Dilarang Jokowi

Annisa ayu artanti • 19 Maret 2023 12:02
Jakarta: Presiden Joko Widodo melarang keras bisnis thrifting di Indonesia. Bukan tanpa sebab, orang nomor satu Indonesia itu punya beberapa alasan kuat mengapa bisnis yang lagi happening dikalangan anak muda itu harus disetop.
 
Pertama, Jokowi bilang bisnis thrifting yang marak saat ini bisa mengancam industri tekstil Tanah Air. Asal tahu saja, sebagian besar barang-barang thrift adalah barang impor. Kedua, bisnis thrifting membuka celah penyebaran penyakit, khususnya penyakit kulit.
 
Tak hanya Jokowi yang melarang keras bisnis yang sedang naik daun ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga mengatakan bisnis tersebut mematikam UMKM lokal. 
 
Baca juga: Pemerintah Blak-blakan Bahayanya Thrifting bagi Industri dan Ekonomi, Nah Lho!

Lalu apa sebenarnya bisnis thrifting?

Secara harfiah, thrifting berasal dari kata thrift yang berarti hemat. Bisa dibilang, thrift adalah perilaku yang sangat memperhatikan berapa jumlah uang dikeluarkan untuk membeli suatu barang.
 
Sementara untuk kata thrifting adalah upaya seseorang untuk melakukan penghematan. Adapun salah satu yang dilakukannya adalah dengan membeli barang-barang bekas.
 
Sedangkan jika mengacu kamus urban, thrifting adalah kegiatan seseorang mengunjungi beberapa toko barang bekas, toko barang bekas, dan toko pakaian vintage dengan harapan dapat membeli beberapa barang dengan harga murah. Biasanya barang-barang tersebut pun tidak pasaran dan tidak biasa serta barang lainnya.
 
Nah, yang terjadi di Indonesia, kegiatan thrifting adalah hidden gem bagi pegiat fesyen. Mereka dapat mendapatkan barang murah, tidak pasaran, bahkan branded di pasar-pasar thrift. Jadi tak melulu merogoh kocek dalam untuk bisa fashionable.
 
Dari animo yang besar dari pembeli barang-barang thrift, penjual pun juga ketiban untung. Mereka saat ini pun tak hanya menjajakan barang-barang bekas secara offline tapi juga merambah ke platform-platform online, mulai dari media sosial hingga marketplace
 
Baca juga: Makin Lihai, Ini Modus Impor Pakaian Bekas

Belanja barang thrift ada manfaatnya lho..

Meski dilarang, ternyata berbelanja barang bekas atau thrifting memiliki manfaat.
 
Melansir laman OCBC NISP, tren belanja ini adalah salah satu alternatif cerdas bagi kamu yang ingin berkontribusi untuk menjaga lingkungan.
 
Semakin berkembangnya aktivitas industri, tentunya akan berdampak pada semakin bertambahnya pencemaran lingkungan. Mulai dari pencemaran udara, pencemaran air akibat limbah industri, dan barang-barang bekas tak terpakai lalu dibuang ke lautan menjadi dampak negatif dari perkembangan industri.
 
Selain manfaat thrifting adalah untuk menjaga lingkungan, ada beberapa manfaat lain yang perlu kamu ketahui, di antaranya:
  1. Kesempatan untuk mendapatkan barang langka dan unik. 
  2. Harganya murah dengan kualitas yang cukup baik. 
  3. Barang thrift biasanya relatif lebih tahan lama. 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
 
(ANN)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif