Kumpulan berita tersebut antara lain, biaya tes turun Rp300 ribu tapi pilot Garuda Indonesia masih keberatan dengan syarat PCR hingga Indonesia masih tertinggal dari Singapura dan Malaysia terkait vaksinasi tahap kedua.
Masih ada berita lainnya yang juga masuk dalam daftar populer harian. Berikut rangkuman berita selengkapnya.
1. Biaya Turun, Pilot Garuda Masih Keberatan PCR Jadi Syarat Penerbangan
Asosiasi Pilot Garuda (APG) menyatakan keberatan atas syarat penerbangan yang mewajibkan metode Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Kewajiban PCR itu akan membuat masyarakat malas bepergian dengan pesawat terbang.
Ketentuan baru tersebut akan menghambat pemulihan ekonomi dari sektor transportasi udara dan pariwisata. Apalagi jumlah turis domestik turun lagi hingga 30 persen imbas syarat tersebut.
Baca selengkapnya di sini
2. PLN Kembangkan Gerobak Motor Listrik untuk Pelaku UMK
PT PLN (Persero) mengembangkan gerobak motor listrik untuk meningkatkan produktivitas usaha mikro kecil atau UMK sekaligus mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan program gerobak motor listrik ditujukan agar pelaku UMK dapat lebih hemat pada sisi operasional bahan bakar serta lebih ramah lingkungan.
Baca selengkapnya di sini
3. Indonesia Masih Tertinggal, Malaysia-Singapura Kebut Vaksinasi Dosis II
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan capaian vaksinasi covid-19 dosis kedua Indonesia masih tertinggal dibandingkan Singapura dan Malaysia.
Meski cakupannya lebih rendah, relaksasi kegiatan yang dilakukan di Indonesia sudah cukup banyak. Untuk mencegah penularan, Luhut mengatakan pemerintah mengimbangi relaksasi kegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat, 3M dan 3 T yang tinggi.
Baca selengkapnya di sini
4. Sri Mulyani: Realisasi Insentif Nakes di Daerah Capai Rp4,9 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, realisasi insentif tenaga kesehatan (nakes) di daerah terus mengalami perbaikan. Hingga September 2021, realisasi insentif nakes di daerah mencapai Rp4,9 triliun atau naik dibandingkan Juni lalu yang baru sebesar Rp629,5 miliar.
Perbaikan realisasi insentif nakes ini didorong oleh realisasi penanganan kesehatan yang bersumber dari earmark Dana Alokasi Umum/Dana Bagi Hasil (DAU/DBH) yang mencapai Rp14,7 triliun. Realisasi belanja penanganan covid-19 di daerah ini terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Baca selengkapnya di sini
5. Pemerintah Perluas Penyaluran Bantuan Subsidi Upah untuk 1,6 Juta Pekerja
Pemerintah berencana memperluas penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada para pekerja di akhir tahun ini. Rencananya, pemerintah akan menambah jumlah penerima BSU sebanyak 1,6 juta pekerja dengan sisa anggaran program tersebut yang belum terserap.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perluasan penyaluran BSU ini sesuai dengan usulan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) selaku penanggung jawab program. Total anggaran yang tersedia untuk perluasan program BSU ini mencapai Rp1,6 triliun.
Baca selengkapnya di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News