Sementara, pada bagian belakang uang Rp75 ribu terdapat gambar anak Indonesia menggunakan pakaian adat daerah, nomor seri yang meliputi tiga huruf dan enam angka. Sama seperti bagian muka, hasil cetak yang terasa kasar apabila diraba pada bagian anak Indonesia, peta Indonesia dalam bola dunia, dan tulisan nominal uang rupiah anyar ini.
"Bila diterawang dengan sedikit pencahayaan, akan terlihat ada tanda air dalam mata uang ini. Jadi uang ini kita perkuat keamanannya sekaligus mudah dikenal oleh masyarakat terhadap ciri-ciri keaslian uang rupiah ini," paparnya.
Marlison mengungkapkan peningkatan dan pengembangan unsur pengaman uang rupiah ini dalam rangka memitigasi adanya upaya pemalsuan dan memudahkan masyarakat mengenali ciri keaslian uang rupiah, termasuk bagi kalangan tunanetra.
"Oleh karena itu kita memperkuat beberapa ornamen-ornamen dengan berdasarkan best practice yang ada saat ini. Termasuk juga bagaimana perkembangan beberapa mata uang dunia, hal tersebut tentunya tidak lepas dari pengamatan kita, makanya kita tampilkan ciri khas kenusantaraan yang kita miliki," ucap Marlison.
Upaya bank sentral meningkatkan unsur pengaman pada penerbitan dan pengedaran uang rupiah baru dimaksudkan untuk menjaga kualitas dan mutu uang tersebut. Sebab selain sebagai alat transaksi, uang rupiah juga merupakan simbol kedaulatan negara yang harus dijaga kehormatan dan kewibawaannya.
"Oleh karena itu setiap penerbitan uang rupiah, kita tingkatkan dan kembangkan unsur security feature-nya yang kita tambahkan dan tingkatkan sampai pada update menggunakan teknologi terkini dan terbaik saat ini. Penggunaan security features juga sekaligus agar dapat dikenali oleh masyarakat luas yang kita kenal sebagai level satu, yang dapat dikenal oleh kalangan perbankan, dan hanya bisa dikenal oleh Bank Indonesia," tutup Marlison.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News