Dahlan Iskan. Foto: dok MI.
Dahlan Iskan. Foto: dok MI.

Peruri Dituding Ahok, Dahlan Iskan: Semua Terserah Pertamina

Ade Hapsari Lestarini • 17 September 2020 22:03
Jakarta: Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan bertanya-tanya mengenai keluhan Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal Perum Percetakan Uang Negara Republik Indonesia (Peruri).
 
Dia tak mengerti dengan serangan Ahok kepada Peruri. Dalam sebuah video yang bereda luas, Ahok menuturkan Peruri minta uang ke Pertamina hingga Rp500 miliar.
 
Dalam tulisannya bertajuk "Peruri Rp500 Miliar" yang di-publish Kamis, 17 September 2020 dalam laman disway.id, Dahlan mengaku tidak paham dengan hubungan Peruri meminta uang ke Pertamina.

Baca: Peruri Minta Rp500 Miliar ke Pertamina, Kementerian BUMN: Itu Urusan Bisnis
 
"Kok kesannya, dari nada suara BTP, seperti Peruri memeras Pertamina. Tapi kok disebut di video itu bahwa Rp500 miliar tersebut terkait dengan program paperless di Pertamina," kata Dahlan, dikutip Medcom.id.
 
"Paperless -tanpa kertas? Apanya yang tanpa kertas? Dokumen tanpa kertas atau transaksi tanpa kertas? Ada transaksi apa antara Pertamina dan Peruri?" tanya Dahlan.
 
 

 
Dahlan mengingat, Peruri mempunyai anak perusahaan yang memegang izin digital security. Dia bilang, siapa saja yang akan mengamankan digital code-nya, maka harus berhubungan dengan Peruri.
 
"Misalnya di zaman covid-19 ini. Semua orang harus kerja dari rumah. Padahal perusahaan seperti Pertamina harus tetap jalan. Bagaimana perusahaan bisa jalan kalau tidak ada yang tanda tangan. Padahal untuk kelas Pertamina pasti diperlukan ratusan tanda tangan sehari. Di semua level," jelas dia.
 
Baca: Ahok Mengkritik, Pertamina Menjawab
 
Menurut Dahlan, hal ini harusnya dibicarakan. Terkait bagaimana semua tanda tangan bisa diganti dengan tanda tangan digital, yang tetap dianggap sah. Itu berarti, lanjut dia, harus ada lembaga yang melegalisasinya. Atau umum dikenal dengan istilah otentifikasi.
 
Dahlan berujar, Peruri memiliki software otentifikasi itu. Sekaligus punya izin sebagai lembaga yang memegang digital security. Dalam otentifikasi itu, Peruri memberikan password kepada setiap pejabat yang terkait dengan tanda tangan itu. Tinggal klik di HP.
 
"Tentu hak Peruri untuk menawarkan berapa miliar pun. Pinter-pinternya Peruri berbisnis. Yang penting tidak memaksa. Dan tidak ada hak bagi Peruri untuk memaksa Pertamina. Semuanya terserah Pertamina. Mau menerima tawaran atau menawar. Atau bahkan menolak," ujar dia.
 
 

 
Sebelumnya, Ahok mengungkapkan kekesalannya lantaran Peruri meminta dana sebesar Rp500 miliar untuk proyek digitalisasi paperless.
 
Ahok mengatakan proyek digitalisasi seharusnya bisa dilakukan dengan biaya yang jauh lebih rendah. Dana yang diminta tersebut terlalu besar sehingga Peruri dinilai tak perlu melaksanakan tugasnya dalam beberapa tahun ke depan.
 
"Itu sama saja udah dapet Pertamina enggak mau kerja lagi, tidur sepuluh tahun, jadi ular sanca, ular piton saya bilang. Itu kan enggak masuk akal seperti ini, Anda Peruri sudah dapat Rp10 miliar, Rp20 miliar sudah bagus," kata Ahok dalam sebuah akun Youtube.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan