Gedung BEI. Foto: BEI
Gedung BEI. Foto: BEI

Jelang Launching Bursa Karbon, BEI Finalisasi Aturan

Annisa ayu artanti • 20 September 2023 15:14
Jakarta: Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan tengah melakukan finalisasi peraturan bursa karbon. Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjuk BEI sebagai penyelenggara bursa karbon.
 
"Saat ini BEI sedang finalisasi Peraturan Bursa Karbon. Sesuai POJK 14 maka bursa karbon akan memperdagangkan unit karbon yang tercatat di SRN PPI (Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim)," kata Direktur Pengebangan BEI Jeffrey Hendrik kepada awak media, dikutip Rabu, 20 September 2023.
 
Jeffrey menjelaskan, untuk tahap awal BEI menargetkan dapat membangun infrastruktur dan ekosistem bursa karbon yang baik. Selain BEI nanti KSEI juga akan berperan untuk penyelesaian dana.
 
Baca juga: Tok! OJK Beri Izin Usaha BEI Jadi Penyelenggara Bursa Karbon

"Infrastruktur dan ekosistem bursa karbon yang baik dimana cukup supply dan demand serta pengembangan sistem perdagangan dan pengawasan yang semakin baik," jelas dia.

Seperti halnya saham, obligasi, Exchange Traded Fund (ETF), Structured Warrant, Dana Investasi Real Estate (DIRE) atau Dana Investasi Infrastruktur, Jeffrey melanjutkan, BEI akan memperdagangkan unit karbon sesuai dengan Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14 Tahun 2023 Tentang Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon.
 
"Dalam UU P2SK dan POJK 14 dinyatakan unit karbon adalah Efek. Karena itu BEI memperdagangkan karbon seperti Efek lainnya seperti saham, obligasi, ETF, Structured Warrant, DIRE, DINFRA," ucap dia.
 
Baca juga: Apa Itu Bursa Karbon? Pengertian, Tujuan, dan Dampaknya

Bursa karbon meluncur 26 September 2023

Seperti diketahui, bursa karbon akan segera meluncur pada 26 September 2023. Mengacu pengumuman OJK, Selasa, 19 September 2023 dijelaskan, pemberian izin usaha tersebut berlaku sejak 18 September 2023
 
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menjelaskan, sebelum peluncuran dilakukan, saat ini semua jajaran terkait tengah mempersiapkan untuk peningkatan kapasitas hingga pemahaman terhadap ekosistem perdagangan karbon yang cenderung baru di Indonesia.
 
"Itu adalah rencana dalam minggu depan ini, tapi secara paralel kita bersama harus terus meningkatkan diri dalam pemahaman, pengetahuan, kapasitas untuk benar-benar mengerti terhadap bagaimana membentuk ekosistem tadi (Bursa Karbon)," ujar Mahendra.
 
Pada peluncurannya nanti, semua proses yang mendukung keberhasilan dari perdagangan karbon melalui bursa karbon dari hulu, persiapan kegiatan, persiapan unit karbon, segala bentuk registrasi, verifikasi, sertifikasi, hingga bagaimana keberhasilan perdagangan karbon akan bergantung pada ekosistem yang dijalankan.
 
"Hasilnya bisa kembali direinvestasikan kepada upaya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan dalam konteks mengurangi emisi karbon kita mulai. Itu adalah rencana dalam minggu depan," jelas Mahendra.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan