Nawawi juga mengaresiasi komitmen pemerintah untuk tetap melanjutkan program tersebut. Apalagi, Kartu Prakerja membutuhkan dana yang tidak sedikit.
"Dalam konteks Indonesia, karena kita negara berkembang punya program seperti ini. Karena tantangan bagi negara berkembang adalah bagaimana bisa mendanai program ini. Dan ini dananya tidak kecil tapi besar sekali. Komitmen pemerintah untuk pelaksanaan program ini ya saya sangat apresiasi, terlepas dari masalah di lapangan yang sering kita dengar," kata dia.
Pertajam prakerja
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho, program Kartu Prakerja telah masuk tahun ketiga, sudah gelombang ke 37. Dia menyatakan sudah saatnya program semi bansos ini dievaluasi oleh pemerintah dan dipertajam sesuai kebutuhan dunia kerja sekarang.“Paska pandemi, catatan saya pemerintah harus lebih fokus, mempertajam aspek edukasi dan kebermanfaatannya. Paska mendapatkan pelatihan, apa yang terjadi, pemerintah bisa melakukan evaluasi dan survei,” kata Dimas.
Survei dimaksudkan untuk mencari tahu capaian dan keberhasilan dari program Kartu Prakerja. Dari situ, kata dia, pemerintah bisa mengevaluasi dan memilihkan jenis pelatihan baru yang sesuai.
"Sehingga, betul betul link and match dengan kebutuhan pasar tenaga kerja,” kata Dimas.
Program Kartu Prakerja dikeluarkan oleh pemerintah sejak April 2020. Peserta yang berhasil lolos seleksi program Kartu Prakerja akan mendapat manfaat berupa bantuan pelatihan, pembekalan kompetensi kerja, dan kewirausahaan. Para peserta juga mendapatkan insentif tunai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News