Meskipun demikian, William berharap PSBB ini bisa menekan angka penyebaran covid-19. "Kita berharap bahwa PSBB ini terus dapat efektif menekan kasus covid sehingga pada saat nanti direlaksasi jumlah penumpang MRT akan terus bertambah," jelasnya.
Selama penerapan PSBB, MRT Jakarta beroperasi dari pukul 05.00 sampai dengan 22.00 WIB dengan jarak antarkereta (
headway) 10 menit, baik pada jam sibuk maupun jam normal. Hal ini dinilai masih berada dalam jangkauan kenyamanan penumpang.
Selain itu, PT MRT Jakarta juga memberlakukan pembatasan jumlah penumpang, yakni 62-67 orang dalam satu kereta dengan mewajibkan penerapan protokol kesehatan, seperti memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan. Hal itu sebagai upaya untuk menjamin keselamatan penumpang.
William pun mengatakan kini pihaknya telah melarang penggunaan masker
scuba di dalam MRT Jakarta. Alasannya, masker
scuba dinilai tidak bisa memproteksi penumpang dari penyebaran virus korona.
"Kami sekarang melarang juga penggunaan masker
scuba satu lapis. Karena itu kurang bisa menjadi alat memproteksi diri dari paparan virus," ungkapnya.
Karena itu, William menjamin keamanan dan keselamatan penumpang MRT. Sebab, pihaknya sangat ketat soal protokol kesehatan. Sebab, membiarkan penumpang tidak aman sama dengan membiarkan karyawan MRT tidak aman. Bahkan, saat ini hanya delapan persen karyawan MRT Jakarta yang bekerja di kantor (
work from office).