Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (paling kiri) melepas ekspor jarum suntik untuk UNICEF dan Ukraina. Foto: dok Oneject.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (paling kiri) melepas ekspor jarum suntik untuk UNICEF dan Ukraina. Foto: dok Oneject.

Luhut: Indonesia Ekspor Alat Suntik ke UNICEF dan Ukraina

Ade Hapsari Lestarini • 26 Agustus 2021 17:35
 

Penjualan capai USD10,5 juta

Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana menjelaskan, ekspor kali ini untuk memenuhi permintaan UNICEF sebanyak 120 juta pieces. Sementara untuk memenuhi permintaan Kementerian Kesehatan Ukraina, perusahaan mengekspor 30 juta ADS, sehingga total ekspor mencapai 150 juta ADS atau 200 kontainer dengan total nilai penjualan senilai USD10,5 juta.
 
"Sejak 2008, perusahaan melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Italia, Jerman, Nepal, Kuba, Pakistan, Algeria, Kenya, Tanzania, Sri Lanka dan juga ke lembaga internasional lainnya. Dengan target kapasitas produksi ADS dan safety needle mencapai 1,2 miliar per tahun, 50 persen untuk mengisi kebutuhan dalam negeri, dan sisanya diekspor," papar Jahja, dalam keterangan tertulisnya.
 
Sebagai produsen alat suntik pintar atau smart syringe, yang merupakan gabungan dari safety needle dan ADS, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sudah mencapai 60 persen Adapun jenis produk jarum suntik produksi kami adalah ADS, smart syringe, safety needle, disposable syringe, dan disposable needle.

Produk-produk alat suntik Oneject telah mendapat sertifikasi dari World Health Organization (WHO). Sejak 2020, WHO mulai mencanangkan penggunaan alat suntik yang aman di seluruh dunia. Di Indonesia, penggunaan jarum suntik ADS dan safety needle di kalangan medis baru berkisar di bawah 20 persen, sisanya masih berupa produk jarum suntik non-ADS.
 
Jahja menekankan pembelian oleh UNICEF ini merupakan momentum penting bagi Oneject, produk jarum suntik Indonesia memperoleh kepercayaan untuk menjadi bagian program vaksinasi UNICEF dan negara global. Sampai 2022, perusahaan telah berkomitmen memenuhi kontrak kerjasama dengan UNICEF untuk pengadaan 850 juta jarum suntik ADS dan safety needle, yang 300 juta akan dikirim tahun ini.
 
Menurut Jahja pemberian vaksinasi menjadi upaya untuk mengurangi penularan, menurunkan angka kematian dan tercapainya herd immunity, yang dilakukan oleh seluruh negara, sehingga kebutuhan atau permintaan alat suntik mengalami kenaikan yang ekstrem.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan