Ketua Perhimpunan Hidroponik Indonesia (Perhindo), Jatmiko Pambudi, membenarkan bahwa budidaya hidroponik menjanjikan. Tinggal bagaimana petani mampu menguasai teknologi dalam bercocok tanam yang baik.
Seperti, bagaimana memberikan nutrisi yang baik dan pengairan yang cukup untuk memberikan hasil yang optimal. "Itu menjadi hal penting dalam bertani hidroponik," kata dia.
Jatmiko mengatakan untuk memulai usaha hidroponik tidak bisa dipatok investasi minimal dan luas lahannya. Semuanya bergantung kepada produk apa yang ingin ditanam serta berapa harga komoditi di daerah itu.
"Seperti kalau ingin bertanam kangkung di Jakarta dengan di Kalimantan, tidak bisa disamakan. Harga komoditi kangkung di kedua daerah itu berbeda, termasuk luasan lahannya," ujar dia.
Jatmiko juga mengatakan persepsi masyarakat soal budidaya hidroponik juga harus diubah. Budidaya ini tak sekadar bertanam sayuran daun. "Banyak potensi yang dapat digarap seperti melon, semangka, timun, labu, dan sebagainya," kata Jatmiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News