Ilustrasi. Foto: Branda Antara
Ilustrasi. Foto: Branda Antara

Upaya Pertamina Optimalkan Subsidi untuk Masyarakat Sasaran Didukung

Medcom • 03 Juni 2022 16:28
Jakarta: Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mendukung penuh optimalisasi subsidi pemerintah oleh Pertamina. Terutama pengoperasian Lembaga Penyalur Program BBM Satu Harga dan Program One Village One Outlet (OVOO). 
 
Menurut Sugeng, program tersebut merupakan implementasi perlindungan negara kepada rakyat melalui penyediaan bahan bakar minyak (BBM) dan liqufied petroleum gas (LPG) subsidi. Menurutnya, keberadaan BBM dan LPG subsidi menunjukkan negara hadir untuk rakyat dan mewujudkan energi berkeadilan. 
 
"Untuk itu, kami mendukung berbagai upaya yang dilakukan Pertamina, termasuk memastikan keberlanjutan Program BBM Satu Harga dan OVOO,” kata Sugeng, Jumat, 3 Juni 2022.

Menurut Sugeng, kedua program itu merupakan upaya pemerintah dan Pertamina agar BBM dan LPG subsidi sampai ke seluruh penjuru Nusantara. Dari Sabang sampai Merauke, hingga pelosok. 
 
Dengan program tersebut, masyarakat bisa menikmati BBM dan LPG dengan harga yang sama dengan saudara-saudara mereka di Pulau Jawa. "Itu peran strategis negara melalui BUMN dan DPR selalu mendukung yang terbaik bagi rakyat,” lanjut Sugeng. 
 
Sugeng menambahkan, melalui Program BBM Satu Harga dan OVOO, Pertamina terus memperluas infrastruktur penyaluran BBM dan LPG Subsidi hingga ke seluruh perdesaan. “Program ini juga akan meningkatkan keterjangkauan BBM dan LPG subsidi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi desa,” kata dia. 
 
Baca: Pertamina Sebut Ada 37 Penyalur BBM Satu Harga di Papua
 
Dalam kaitan itu pula, kata Sugeng, Komisi VII DPR akan mengawasi program tersebut. “Sesuai fungsi pengawasan, Komisi VII juga akan terus mengawasi penyaluran BBM dan LPG Subsidi tepat sasaran,” kata politisi dari Partai NasDem itu. 
 
DPR sendiri, lanjut Sugeng, menyadari bahwa saat ini pemerintah mengalami beban sangat berat. Terutama di tengah kondisi geopolitik saat ini yang berimbas pada harga minyak dunia. 
 
Kondisi terbaru, misalnya, Eropa melarang impor minyak dari Rusia sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina. Larangan tersebut, kembali membuat harga minyak mentah ikut melambung. 
 
Dan saat ini, harga jenis Brent berada pada level USD116,29 per barel atau naik 69 sen atau 0,6 persen. Sementara, jenis West Texas Intermediate AS naik 59 sen atau 0,5 persen menjadi USD 115,26.
 
"DPR telah menyetujui penambahan subsidi anggaran energi. Karena ini menjadi bagian penting bagi rakyat,” lanjut Sugeng. 
 
Program BBM Satu Harga sudah diterapkan sejak 2017 sebagai arahan Presiden Joko Widodo. Saat ini, Program ini tersebar di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di 112 kabupaten di Indonesia dengan 328 lembaga penyalur. 
 
Pada 2022 pemerintah menargetkan 92 titik BBM satu  Harga. Progres pembangunannya, saat ini telah dituntaskan sebanyak tujuh titik tersebar di Kalimantan Barat (dua titik), Kalimantan Tengah (satu titik), Sulawesi Utara (satu titik), dan Kepulauan Maluku (tiga titik). 
 
Baca: Pertamina Patra Niaga Terus Tambah Titik BBM Satu Harga
 
Selain itu, sebanyak 65 titik BBM 1 Harga dalam proses pembangunan dan perizinan pemerintah daerah. 
 
Untuk OVOO, Pertamina telah mengembangkan 217.687 pangkalan LPG 3 kg yang tersebar di 61.801 desa. Melalui OVOO, Pertamina memastikan LPG Subsidi dapat dinikmati masyarakat kecil di perdesaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan