Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menandatangani perjanjian kerja sama langsung di Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis, 25 Februari 2021. Dalam penandatanganan kerja sama ini, UMKM akan menjadi penyedia kebutuhan hotel. Selain itu, sebagai dukungan dalam mempromosikan produk UMKM, hotel secara periodik menyediakan ruang pamer di area yang strategis.
"Kegiatan ini menunjukkan, Kemendag bersinergi dengan Pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam memberikan keberpihakan kepada UMKM. Hal ini karena UMKM merupakan landasan dari perekonomian Indonesia dan sebagai penggerak sektor perdagangan," ungkap Wamendag, dalam keterangan resminya, Jumat, 26 Februari 2021.
Dia berharap, Indonesia semakin bangga dengan produk buatan dalam negeri karena Indonesia memiliki produk yang berkualitas dan berpotensi ekspor. Untuk itu, harus mulai sejak dini dalam menggunakan produk Indonesia.
"Menjadi kebanggaan bersama jika produk UMKM dapat menembus pasar ekspor. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor nasional. Salah satunya, dengan mengindentifikasi produk potensial, terutama produk-produk UMKM," tegas Wamendag.
Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Ida Rustini menambahkan kegiatan ini merupakan tindak lanjut gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, terutama untuk mendorong peningkatan konsumsi penggunaan produk dalam negeri, khususnya produk-produk yang dihasilkan UMKM.
Sebelumnya, kerja sama telah dilakukan di enam provinsi yaitu Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat. Untuk 2021 kerja sama dimulai dari Sulawesi Utara. Kemendag, lanjut Ida, akan membentuk tim untuk mengevaluasi pelaksanaan perjanjian kerja sama setiap empat bulan sekali.
Berdasarkan pelaksanaan enam kerja sama yang dilakukan sebelumnya, nilai kontrak hotel dengan UMKM mencapai Rp492,803 juta per bulan dengan jumlah seluruh kontrak selama satu tahun mencapai Rp5,9 miliar. Sementara penyaluran kredit BNI kepada UMKM senilai Rp3,37 miliar.
"Hal ini merupakan langkah nyata dalam upaya memberikan kepastian untuk memproduksi dan memasarkan produk UMKM secara berkelanjutan. Diharapkan kebutuhan hotel atas produk UMKM ke depan dapat terus ditingkatkan," tambah Ida.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara Edwin Kindangen menuturkan Pemerintah Sulawesi Utara menjadikan pengembangan UMKM sebagai program prioritas.
"Penandatanganan kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan UMKM. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menggairahkan UMKM Sulawesi Utara," tambah dia.
Sementara itu, CEO Accor Southeast Asia, Japan, South Korea Garth Simmons di lokasi terpisah menyampaikan rasa hormatnya karena dapat terus mendukung Pemerintah Indonesia dan para pelaku UMKM selama masa pandemi.
"Kami siap untuk mempromosikan dan memanfaatkan produk UMKM yang telah dikurasi di Sulawesi Utara serta provinsi-provinsi lain sebelumnya," ungkapnya.
Pada acara ini Accor telah memanfaatkan alat pemindai GeNose C19, inovasi buatan Indonesia sebagai kelanjutan komitmen demi mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia.
"Kami berharap Inovasi ini dapat bersinergi dengan ALLSAFE, protokol kebersihan dan higienitas dari Accor global yang dijalankan sesuai dengan peraturan pemerintah setempat serta selaras dengan pedoman protokol kesehatan pemerintah Indonesia untuk aspek Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE)," papar Garth.
Kepala Jaringan dan Jasa PT BNI Wilayah 11 Manado Ferry Sinaga menjelaskan, di era digital BNI
berperan dalam pengembangan digitalisasi pembayaran, konsultan usaha dan penyaluran pembiayaan UMKM, serta pengembangan bisnis rintisan melalui Agen46. BNI telah mendukung digitalisasi pembayaran ritel melalui EDC merchant, QR Code Payment, serta e–Retribusi di pasar rakyat.
Digitalisasi pembayaran ini turut mendukung protokol Covid-19 yang mengurangi kontak fisik antara pembeli dan penjual. "Sebagai dukungan BNI terhadap program pengembangan UMKM di Sulawesi Utara, pada kegiatan ini telah diserahkan KUR Ritel Sektor UMKM BNI kepada dua pelaku UMKM masing-masing sebesar Rp500 juta. Kegiatan ini merupakan bagian dari program BUMN bangkitkan UMKM, yang menitikberatkan pada pengembangan sektor UMKM di Sulawesi Utara," pungkas Ferry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News