Medcom.id telah merangkum tiga peristiwa besar di kanal ekonomi yang terjadi sepanjang 2022 ini.
KTT G20
Hajatan pemerintah terkait G20 menjadi salah satu yang paling memberikan efek positif bagi perekonomian Indonesia. Pelaksanaan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pun disebut sukses. Hasilnya, akan disesuaikan dengan prioritas yang diusung dalam Presidensi G20 Indonesia.Berbagai komitmen di sektor transisi energi, ketahanan pangan, kesehatan, ekonomi digital, keuangan, hingga infrastruktur, bakal menjadi sektor terdepan yang diupayakan terimplementasi. Skema komitmen yang telah ada dan akan diimplementasikan adalah Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), dengan dana kemitraan sebesar USD600 miliar selama lima tahun ke depan.
Kemudian, Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan komitmen investasi sebesar USD20 miliar. Berikut, Asia Zero Emission Community (AZEC) yang melanjutkan kerja sama Joint Crediting Mechanism (JCM).
Selain itu, terdapat Pandemic Fund dengan dana kelolaan sejauh ini sebesar USD1,5 miliar. Lalu, komitmen dukungan pemulihan negara rentan melalui Special Drawing Right (SDR) sebesar USD81,6 miliar.
Baca juga: Bukan Soal Gaji, Ini Penyebab Bisnis Startup 'Oleng' |
PHK massal startup
Bisnis perusahaan rintisan alias startup guncang 2022. Ramai-ramai beberapa startup besar melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Mulai dari Shopee, GOTO, Ruangguru, hingga Fabelio.Seretnya dana dari investor digadang menjadi penyebabnya. Selama dua tahun terakhir, kondisi ekonomi global terdampak oleh pandemi dan juga perang Ukraina. Likuiditas global mulai terbatasi yang mendorong investor melakukan peninjauan ulang terhadap investasi mereka. Konsekuensinya jumlah pegawai juga disesuaikan, PHK pun tidak terelakkan.
Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali menjelaskan, jika membahas secara khusus mengenai startup, kesulitan yang dihadapi oleh mereka saat ini disebabkan oleh para investor yang tidak bisa lagi memberikan pendanaan. Selain itu, dia juga beranggapan hanya startup yang tidak siap saja yang akan mengalami keguguran menghadapi kondisi seperti ini.
Meskipun demikian, fenomena PHK dari beberapa startup ini tidak serta merta menandakan era startup akan berakhir. Bahkan, dia menegaskan startup akan terus tumbuh dan menghadirkan inovasi dan teknologi yang lebih canggih ke depannya.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Penaikan Harga Pertalite dan Rentetan Imbasnya |
Penaikan harga pertalite
Awal September 2022, pemerintah menaikkan harga pertalite. Aksi ini kemudian mendapatkan beragam respons dari masyarakat Indonesia. Harga pertalite yang semua dibanderol Rp7.650 per liter, menjadi Rp10 ribu per liter.Tak hanya pertalite, solar dan pertamax juga turut dinaikkan. Harga solar menjadi Rp6.800 per liter dari sebelumnya Rp5.150 per liter. Sedangkan harga pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Anggaran subsidi dan kompensasi BBM 2022 yang melonjak tiga kali lipat menjadi alasan penaikan tiga bahan bakar tersebut, yakni dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun.
Tak ayal, masyarakat berbondong-bondong pindah haluan ke merek bahan bakar lain. Salah satunya Vivo, yang merupakan satu-satunya jenis BBM dan dijual hanya Rp8.900 per liter.
Penaikan ini juga berdampak sistemik. Harga transportasi naik, pun halnya dengan harga pangan. Bahkan, penaikan ini juga turut menimbulkan inflasi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News