Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Aset Kripto To The Stars?

Angga Bratadharma • 02 Mei 2023 13:03
ASET kripto dari waktu ke waktu terus menjadi incaran masyarakat untuk memperbesar pundi-pundi kekayaan, baik dalam skala global maupun di Indonesia. Bahkan, diperkirakan cryptocurrency mampu terus tumbuh di masa mendatang di tengah ketidakpastian ekonomi global dan melonjaknya suku bunga acuan oleh sejumlah bank sentral di dunia.
 
Mengutip Survei Center of Economic and Law Studies (CELIOS), aset kripto berada pada urutan ketiga sebagai instrumen investasi yang dimiliki masyarakat Indonesia. Jika dirinci, reksa dana menjadi pilihan instrumen investasi yang paling banyak dengan persentase sebanyak 29,8 persen. Kemudian saham sebanyak 21,7 persen dan kripto sebesar 21,1 persen.
 
Sedangkan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan perdagangan aset kripto menjadi salah satu pilihan berinvestasi yang belakangan ini begitu diminati masyarakat, terutama di kalangan anak muda atau milenial. Berdasarkan data Kemendag, lebih dari separuh pelanggan aset kripto di Indonesia berada pada rentang usia 18-35 tahun.
 
"Dengan sifatnya yang dinamis, perdagangan aset kripto banyak diminati oleh kalangan muda dari berbagai golongan," kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.
Baca: Wow, Cuan Bitcoin Berpotensi Tembus USD100 Ribu di Akhir 2024, Tertarik?

Adapun rata-rata penempatan dana yang dilakukan masyarakat untuk aset kripto berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Hal tersebut banyak dipengaruhi kemunculan aplikasi investasi ritel, biaya transaksi yang murah, dan modal awal yang rendah. Tak hanya itu, pertumbuhan nilai transaksi maupun jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia juga sangat luar biasa.

Nilai transaksi pada 2022 menyentuh angka Rp306,4 triliun, kendati menurun lebih dari 50 persen dibandingkan dengan pada 2021. Meskipun demikian, nilai transaksi yang dibukukan itu patut menjadi perhatian. Hingga Februari 2023, jumlah transaksi aset kripto telah mencapai Rp25,9 triliun.
 
"Penurunan nilai transaksi ini tidak menyurutkan minat pelanggan untuk berinvestasi. Tercatat jumlah pelanggan terdaftar hingga Februari 2023 mencapai 17 juta pelanggan," ungkapnya.

Bitcoin berpotensi capai USD100 ribu

Di sisi lain, Standard Chartered menyatakan apa yang disebut crypto winter telah berakhir dan aset kripto bitcoin bisa mencapai USD100 ribu pada akhir 2024. Sejauh ini, cryptocurrency terus menjadi perhatian para investor karena memberi keuntungan selain di pasar saham dan instrumen investasi lainnya.
 
Kepala Penelitian Aset Digital Standard Chartered Geoff Kendrick menjelaskan bitcoin dapat memperoleh keuntungan dari sejumlah faktor termasuk gejolak baru-baru ini di sektor perbankan, stabilisasi aset berisiko karena Federal Reserve mengakhiri siklus kenaikan suku bunga, dan peningkatan profitabilitas penambangan kripto.
 
"Sementara sumber ketidakpastian tetap ada, kami pikir jalur menuju level USD100 ribu menjadi lebih jelas," tulis Kendrick.
 
Bitcoin telah menguat sepanjang tahun ini, naik di atas USD30 ribu pada April untuk pertama kalinya dalam 10 bulan. Keuntungannya mewakili pemulihan parsial setelah triliunan dolar dihapus dari sektor kripto pada 2022, karena bank sentral menaikkan suku bunga dan serangkaian perusahaan kripto meledak.

 
Prediksi valuasi setinggi langit telah menjadi hal biasa selama demonstrasi bitcoin di masa lalu. Seorang analis Citi mengatakan pada November 2020, bitcoin dapat naik hingga USD318 ribu pada akhir 2022. Bitcoin ditutup tahun lalu turun sekitar 65 persen menjadi USD16.500.
Baca: Miris, Morgan Stanley Kembali Berencana PHK, 3.000 Karyawan Bakal Jadi Korban!

Dalam catatannya, Standard Chartered mengatakan bitcoin telah diuntungkan dari statusnya sebagai safe haven bermerek, penyimpan nilai relatif yang dirasakan, dan sarana pengiriman uang. Kendrick mengatakan dukungan Parlemen Eropa terhadap aturan pertama Uni Eropa untuk mengatur pasar aset kripto seharusnya memberikan penarik untuk bitcoin.
 

JPMorgan mengatakan dalam sebuah catatan, perubahan teknis pada blockchain bitcoin di April 2024, yang dikenal sebagai 'halving', dapat meningkatkan harganya dengan membuatnya lebih mahal untuk diproduksi, menyebabkan efek psikologis positif.
 
JPMorgan mengatakan harga cryptocurrency telah diuntungkan oleh penggemar kripto yang menafsirkan krisis perbankan AS baru-baru ini sebagai pembenaran ekosistem crypto. "Pendukung kripto mengatakan stablecoin kurang rentan untuk dijalankan," kata JPMorgan.

Kegiatan ilegal

Meski menawarkan keuntungan menggiurkan, namun para investor dan penerbit kripto harus mengedepankan kehati-hatian dan kewaspadaan. Pasalnya, seorang pejabat pengatur Amerika Serikat (AS) mengatakan anonimitas memungkinkan aset kripto membiayai kegiatan ilegal yang akhirnya menimbulkan risiko keamanan nasional yang harus ditangani.
 
Komisaris Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS, Christy Goldsmith Romero, mengatakan cryptocurrency digunakan untuk membiayai kejahatan dunia maya dengan korban termasuk individu, perusahaan, rumah sakit, dan infrastruktur penting.
 
"Penipuan adalah ciri khas pasar aset digital, yang korban manusianya mungkin diabaikan," kata Romero.
 
Kurangnya visibilitas di pasar kripto harus diatasi. "Sangat penting bagi pemerintah dan khususnya industri untuk mengatasi apa yang membuat kripto begitu menarik bagi keuangan ilegal, dan itulah daya pikat anonimitas," katanya.
 
Perusahaan kripto yang patuh secara hukum tidak boleh menggunakan 'pencampur' atau alat perangkat lunak yang secara efektif menganonimkan pengguna dengan mengumpulkan dan mengacak kripto dari ribuan alamat. Perusahaan kripto yang patuh harus menunjukkan mereka memiliki kontrol internal untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan teroris.
Baca: Gawat! Per Juni Amerika Serikat Bakal Kehabisan Uang Tunai!

Tahun lalu AS menjatuhkan sanksi pada mixer mata uang virtual Tornado Cash, dengan tuduhan membantu peretas, termasuk dari Korea Utara, untuk mencuci hasil dari kejahatan dunia maya.
 
"Ada kemungkinan bagi semua perusahaan kripto untuk menjauhkan diri dari mixer dan teknologi peningkatan anonimitas sambil tetap memberikan privasi finansial kepada pelanggan,” kata Romero.

3 Kesepakatan ASEAN tentang kripto

Perkembangan aset kripto yang signifikan ini pun tak hanya di lingkup global semata. ASEAN juga menyoroti hal tersebut. Bank Indonesia (BI) memaparkan kesepakatan negara ASEAN soal aset kripto. Setidaknya ada tiga poin penting yang disepakati.
 
Kesepakatan pertama, pendekatan same rule, same risk, and same regulation applied. Hal itu ditunjukkan dengan pembahasan intens soal aktivitas pemakaian kripto. Kemudian memetakan potensi risiko dan regulasi yang hendak ditetapkan.
 
Kesepakatan kedua, aktivitas kripto atau aset digital terdiri dari tiga area yakni memetakan mitigasi risiko dan perlindungan konsumen. Sedangkan area kedua ialah sistem pembayaran. Area ketiga yaitu bagaimana sistem antipencucian uang dan antipendanaan terorisme.
 
Kesepakatan ketiga terkait supervisi aktivitas kripto. Pengawasan itu tidak bisa hanya dilakukan satu institusi. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan di Indonesia pengawasan kripto ada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Baca: Sstt Ternyata Sektor Ini Bisa Jadi Indikasi Awal Krisis Ekonomi!

Lebih lanjut, Perry berharap, ketiga kesimpulan itu bisa diterjemahkan melalui kerja sama antar pemangku kepentingan sehingga koordinasi dan pemanfaatan aset kripto semakin baik. "Terus membahas cara yang lebih baik untuk mengintegrasikan kripto," ucap dia.

Bursa kripto

Untuk mengatur dan menjaga aset kripto bergerak sesuai aturan hukum yang berlaku, pemerintah pun berencana meluncurkan bursa kripto pada tahun ini. Mengutip laman resmi Kemendag, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bursa kripto akan meluncur sebelum Juni 2023. Jika tidak ada kendala, diyakini bursa kripto meluncur sesuai target.
 
"Kan baru moratorium dicabut, sekarang lagi persiapan. Kita lihat lagi mana yang kira-kira layak. Sebelum Juni (2023) ini nanti sudah akan ada bursanya. Saya akan luncurkan bursa kripto sebelum Juni," kata Zulhas, sapaan akrabnya.
 
Zulhas berharap ekosistem bursa dapat meningkatkan literasi masyarakat terhadap aset kripto. Sedangkan Plt Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menuturkan, pelanggan aset kripto di 2022 menyentuh angka 16,55 juta pengguna. Dengan kehadiran bursa kripto diharapkan literasi aset kripto meningkat seiring peningkatan jumlah pengguna.
Baca: Perbankan Indonesia Tangguh Hadapi Krisis Global, Ini Alasannya!

"Harapannya mampu mengedukasi masyarakat, meningkatkan awareness pada masyarakat, serta sarana menjalin hubungan baik antar aktor terkait dengan aset kripto," tuturnya.
 
Mengutip data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 16,99 juta orang hingga Februari 2023. Jumlah tersebut bertambah 13 ribu orang dibandingkan dengan Januari 2022.
 
Nilai transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia pun mengalami kenaikan sejak awal 2023.  Tercatat pada Februari 2023, nilai transaksi kripto mencapai Rp13,8 triliun. Jumlah angka itu naik 13,7 persen ketimbang Januari 2023 yang hanya sebesar Rp12,14 triliun.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan