Presiden Jokowi saat disuntik vaksin Sinovac. FOTO: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Presiden Jokowi saat disuntik vaksin Sinovac. FOTO: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Vaksin untuk Ekonomi Indonesia

Angga Bratadharma • 19 Januari 2021 13:25

Kondisi terebut dengan membantu konsumsi masyarakat miskin dan rentan melalui berbagai program bantuan sosial antara lain PKH, bantuan sembako, dan bansos tunai. Sementara dukungan UMKM dilakukan dalam bentuk subsidi bunga UMKM, penjaminan kredit UMKM, dan Banpres Pelaku Usaha Mikro (BPUM).
 
Berbagai program tersebut sangat penting sebagai bantalan bagi UMKM untuk tetap bertahan dan membantu memfasilitasi proses transisi ketenagakerjaan dari sektor formal ke sektor informal selama masa pandemi. Dengan disalurkannya program-program ini di 2020, belanja bantuan sosial tumbuh sangat tinggi mencapai 82,3 persen (yoy).
 
Kemitraan investor besar dengan UMKM

Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan program kemitraan antara investor besar baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program ini diharapkan juga menjadi 'vaksin' bagi perekomoian Indonesia.
 
"Seperti yang Pak Kepala BKPM (Bahlil Lahadalia) sering sampaikan investasi bukan hanya investor besar, yang kecil juga harus diperhatikan. Kita semua tahu UMKM adalah pahlawan, ketika terjadi resesi ekonomi dunia mereka yang akan bertahan menjadi poros penggerak ekonomi bangsa," kata Staf Khusus Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional BKPM Pradana Indra Putra.
 
Jika ditelisik tujuan program kemitraan tersebut agar datangnya investasi dapat memberikan dampak signifikan terhadap percepatan pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi. Sekaligus dapat mendorong investasi yang berkualitas dan inklusif, pemerataan ekonomi, dan sumber daya secara nasional.
 
Vaksin untuk Ekonomi Indonesia
 
"Kemudian pemberdayaan pengusaha lokal, serta percepatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah. Ini adalah beberapa kami sampaikan yang menjadi tujuan utama pelaksanaan program kemitraan investor besar dengan UMKM ini," papar dia.
 
Pertumbuhan UMKM di Indonesia terus mengalami kenaikan, namun jumlah UKM yang naik menjadi usaha menengah dan besar mengalami stagnasi. Sementara itu UMKM berkontribusi besar dalam perekonomian nasional.
 
Sebanyak 120 juta dari 133 juta angkatan kerja Indonesia bekerja di sektor UMKM, baik informal maupun informal. Apalagi 99 persen dari total unit usaha di Indonesia, sekitar 64,2 juta unit usaha, adalah UMKM. Bahkan 61,07 persen PDB Indonesia disumbang oleh UMKM dengan mayoritas 37,77 persen berada di usaha mikro.
 
"Maka, negara harus hadir kepada UMKM untuk membantu akses permodalan, membantu akses pasar dan marketing, sampai kepada memberikan pelatihan tenaga kerja," tegas Pradana.
 
Waspada bencana moral
 
Di sisi lain, Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan dunia menghadapi 'bencana moral' karena ketidaksetaraan kebijakan vaksin covid-19. Ia melihat banyak ketidakadilan dalam pengadaan vaksin, terutama mengenai banyaknya negara-negara kaya yang sudah mendapat lebih banyak vaksin covid-19 ketimbang negara miskin.
 
Dirinya mengatakan 39 juta dosis vaksin covid-19 sudah disalurkan ke 49 negara yang lebih kaya, dengan adanya satu negara miskin yang hanya memiliki 25 dosis. Menurut Tedros, pendekatan 'saya duluan' cenderung merugikan karena hanya akan meningkatkan harga dan memicu penumpukan pasokan di negara tertentu.
 
"Pada akhirnya, pendekatan ini hanya akan memperpanjang pandemi, memperluas berbagai pembatasan, dan menambah penderitaan manusia dan juga perekonomian," tutur Tedros.
 
Tedros kembali menyerukan komitmen penuh terhadap skema berbagi vaksin global, Covax, yang akan mulai mendistribusikan vaksin covid-19 mulai bulan depan. "Tantangan saya kepada semua negara anggota adalah memastikan bahwa ketika Hari Kesehatan Dunia tiba pada 7 April, vaksin covid-19 disalurkan ke semua negara sebagai simbol harapan," sebut Tedros.
 
Sejauh ini, lebih dari 180 negara telah menandatangani inisiatif Covax, yang didukung WHO dan sekelompok grup advokasi internasional. Tujuannya adalah menyatukan negara-negara menjadi satu blok sehingga memiliki kekuatan lebih dalam bernegosiasi dengan para pengembang vaksin covid-19.
 
Sebanyak 92 negara -semua berpenghasilan menengah hingga rendah- akan mendapat vaksin covid-19 yang sudah disponsori donor melalui Covax. "Kami telah mengamankan dua miliar dosis dari lima perusahaan, dengan opsi lebih dari satu miliar dosis tambahan. Kami berencana memulai pengiriman pada Februari," pungkas Tedros.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan