Ilustrasi. FOTO: Dok MI/PANCA SYURKANI
Ilustrasi. FOTO: Dok MI/PANCA SYURKANI

IHSG di Bulan 'Cinta'

Angga Bratadharma • 02 Februari 2021 12:28

Tetapi saat ini Presiden Joe Biden mengatakan terbuka untuk menyusun ulang proposal bantuan covid-19 senilai USD1,9 triliun karena pemerintah mengejar kesepakatan bipartisan. Memang ada peluang menempuh jalur khusus dengan pengambilan suara dan mengandalkan suara Partai Demokrat.
 
Politisi dari Partai Republik dari awal telah menolak jumlah stimulus fiskal usulan Biden karena menilainya terlalu besar dan terlalu cepat setelah paket senilai USD900 miliar bulan lalu. Dikabarkan beberapa anggota parlemen Partai Demokrat ikut mempertanyakan dasar dari besaran yang diajukan.
 
Hal ini membuat potensi tertundanya paket stimulus fiskal Biden empat sampai enam pekan ke depan. "Ini menjadi salah satu sentimen negatif di pasar. Perkembangan stimulus fiskal akan sangat dicermati pelaku pasar," kata Hans.

Sementara itu, persaingan investor ritel versus hedge fund menjadi hiruk pikuk di pasar Wall Street seminggu terakhir. Investor ritel yang terorganisir melalui forum online Reddit, telah memaksa hedge fund membalikkan posisi short dan menderita kerugian. Hedge fund yang menderita kerugian terpaksa mengurangi kepemilikan ekuitasnya untuk mengumpulkan dana tunai.
 
Ini yang membuat tekanan jual pada bursa Wall Street. Beberapa saham seperti GameStop dan AMC Entertainment telah naik tajam dalam waktu pendek dan menjauhi nilai fundamentalnya. Saham ini dianggap naik tidak masuk akal akibat aksi beli investor ritel.
 
Kemudian, sentimen lain yakni asesmen perkembangan sektor jasa keuangan dengan OJK mencermati stabilitas sektor jasa keuangan hingga Januari 2021. OJK mencatat sektor jasa keuangan masih dalam kondisi terjaga. Beberapa indikator intermediasi sektor jasa keuangan membukukan kinerja positif dan profil risiko industri jasa keuangan tetap terkendali.
 
Di industri perbankan, pertumbuhan kredit Desember 2020 terkontraksi 2,41 persen yoy (0,63 persen mtm). Terkontraksinya pertumbuhan kredit sangat dipengaruhi oleh penurunan baki debet korporasi besar yang disebabkan oleh belum optimalnya kapasitas produksi akibat masih lemahnya permintaan.
 
Ekonomi Indonesia terus membaik
 
Ke depan, perekonomian Indonesia 2021 diperkirakan terus membaik didukung kemajuan penanganan covid-19 termasuk vaksinasi, pemulihan ekonomi global, serta stimulus dan penguatan kebijakan. Ekonomi global diperkirakan tumbuh di kisaran lima persen pada 2021 yang akan mendorong kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas global.
 
Ketidakpastian pasar keuangan diramal turun seiring ekspektasi perbaikan kinerja ekonomi global, arah kebijakan fiskal Pemerintah AS yang baru, likuiditas global yang relatif besar dan suku bunga yang tetap rendah. Perkembangan ini kembali mendorong aliran modal ke negara berkembang dan menopang penguatan mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia.
 
Di sisi domestik, perkembangan sejumlah indikator dini hingga akhir Desember 2020 juga mendukung arah pemulihan ekonomi domestik yang berlanjut. Hal ini tercermin pada perbaikan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur dan indeks keyakinan konsumen yang menguat.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan