Inggris terus memberi harapan besar bagi para penggemarnya. Slogan 'It's Coming Home' seakan semakin nyata setelah mereka mampu mencapai semifinal usai mengalahkan Swedia 2-0, 7 Juli kemarin.
Southgate dinilai sukses menyatukan skuat-skuat muda Inggris. Meski masih belia, mental mereka terbukti tangguh saat pertama kalinya mencetak sejarah kemenangan di fase gugur Piala Dunia lewat adu penalti. Kemenangan yang dimaksud adalah melawan Kolombia, 4 Juli lalu.
Menumbuhkan suasana kekeluargaan antar pemain disebut menjadi rahasia Southgate dibalik kekompakan Inggris. Henderson mengakui skuat besutan pelatih berusia 47 tahun tersebut merupakan yang paling solid sepanjang kariernya membela Timnas Inggris.
"Hal terbesar yang telah Southgate bawa adalah identitas permainan kami. Kami berdiskusi ketika ia menangani tim, kami satu tujuan dan itulah hal terbesarnya, bermain dengan kenyamanan kami," kata Henderson.
"Manajer menerapkannya sangat baik dengan mengetahui satu sama lain lebih dalam dan anda melihat kebersamaan di lapangan. Ini adalah Tim Inggris paling kompak yang pernah saya terlibat. Sangat berbeda dan anda mendapat hasilnya," sambungnya.
Southgate menjadi pelatih sementara Inggris saat ditinggalkan Sam Allardyce pada September 2016 lalu. Dua bulan kemudian, ia diangkat menjadi pelatih utama dengan kontrak empat tahun atau hingga Euro 2020.
Video:Menyusuri Keindahan Kota Terindah di Dunia, St. Petersburg, #SalamdariRusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)
