\ Italia Butuh Reformasi Sepak Bola
Skuat timnas Italia. (Foto: AFP PHOTO / Miguel MEDINA)
Skuat timnas Italia. (Foto: AFP PHOTO / Miguel MEDINA)

Kegagalan Italia ke Piala Dunia 2018

Italia Butuh Reformasi Sepak Bola

Bola timnas italia
Gregah Nurikhsani Estuning • 16 November 2017 19:03
Turin: Pemain belakang Juventus, Giorgio Chiellini menegaskan bahwa sepak bola Italia butuh reformasi. Komentar tegas itu keluar setelah Gli Azzurri gagal menembus Piala Dunia 2018.
 
Kegagalan tersebut menjadi yang pertama sejak 1958 atau yang ketiga kalinya sepajang sejarah sepak bola Italia. Swedia menjadi negara yang berhasil menjegal Lorenzo Insigne dan kawan-kawan untuk mendapatkan satu jatah tiket ke Rusia.
 
Buntut dari kegagalan itu, pelatih kepala Gian Piero Ventura dipecat, dan Presiden FIGC (PSSI-nya Italia) Carlo Tavecchio diminta turun dari jabatannya. Chiellini yang gantung sepatu pasca kekalahan agregat 0-1 dari Swedia mengatakan jika Italia harus melakukan reformasi.
  "Kecewa pasti, itu normal. Masih segar dalam ingatan, kami seperti belum sadar apa yang terjadi. Puncaknya mungkin Juni (tahun depan), mustahil sekali membayangkan kami tidak mentas di Piala Dunia," kata Chiellini kepada Corriere della Sera.

Baca: Legenda Italia: Bawa Kembali Antonio Conte!


"Saya juga masih bisa merasakan hati ini bergetar tiap kali mendengar lagu nasional. Sekarang tinggal berharap pada anak-anak di tahun 2020 (Piala Eropa), harus ada langkah awal."
 
"Jelas sekali langkah awal adalah berburu pelatih kepala, jika semuanya dirombak mungkin akan jadi kesalahan besar. Namun demikian, harus ada reformasi di sini."
 
Mengenai calon pelatih kepala timnas Italia, Chiellini tidak berani menyebut nama. Apalagi setelah Presiden FIGC juga dipaksa untuk mundur, dirinya malah takut hilangnya kesatuan dalam tubuh sepak bola Italia.
 
Meski begitu, Chiellini menampik adanya anggapan jika figur senior yang ada di Italia kehilangan kepercayaan kepada Ventura sepanjang kualifikasi Piala Dunia. Menurutnya, itu cuma gosip saja walau dia membenarkan adanya ketegangan di ruang ganti beberapa kali.
 
"Saya sudah sering baca isu semacam itu. Itu cuma fantasi, sama seperti skandal Cardiff, semuanya dongeng. Tidak benar jika Ventura bertindak otoriter, saya selalu bisa berbicara padanya, pemain lain juga, soal teknis mau pun non-teknis," tandasnya lagi.
 
Video: Bhayangkara FC akan Ikuti Turnamen di Tiongkok

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif