Yogyakarta: Kabar tak sedap menerpa klub Liga 2, PSIM Yogyakarta. Klub kebanggaan warga Kota Yogyakarta ini belum membayar tunggakan gaji bekas pemainnya saat mengarungi kompetisi Divisi Utama musim 2011-2012.
Gaji pemain asing yang belum dibayarkan yakni Emile Emanuel Anthony Lingkers, Kristian Adelmund, dan Lorenzo Yoffrey Rimkus.Kabar tunggakan gaji pemain itu dikeluarkan langsung lewat federasi sepak bola dunia, FIFA melalui PSSI.
Surat PSSI bernomor 1109/AGB/180/III-2018 tanggal 22 Maret 2018 itu berisikan permintaan PSIM melunasi gaji para pemainnya yang totalnya sekitar Rp 693 juta ditambah bunga 5 persen per tahun.
Surat PSSI yang diteken Sekretaris Jenderal Ratu Tisha Destria itu juga mengimbau manajemen PSIM menyelesaikan kewajiban tersebut agar perkara tersebut segera ditutup. Jika tidak selesai, PSIM bisa terkena sanksi lanjutan berupa pengurangan sembilan poin.
Ketua Umum PSIM, Agung Damar Kusumandaru mengatakan, akan bertanggung jawab. Ia menjelaskan, PSIM akan membayar dengan sistem mengangsur dari subsidi yang diberikan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) musim kompetisi 2018.
"Kami akan berkirim surat ke PSSI. Intinya kami sanggup membayar dengan mengangsur sesuai kemampuan kami," kata Agung di Yogyakarta pada Minggu, 25 Maret 2018.
Manajemen PSIM yang memiliki opsi lain untuk merampungkan tunggakan gaji itu. Walaupun, tanggungan itu sebetulnya menjadi kewajiban PT Nirwana Persada Indonesia (NPI), yang musim itu jadi investor PSIM. Saat itu, klub profesional mulai dilarang menerima duit APBD.
"Tetapi akhir kompetisi, tanpa konfirmasi dengan manajemen saat itu mereka (PT NPI) pergi dengan banyak utang. Akhirnya yang menanggung manajemen setelahnya," ungkapnya.
Sekretaris Umum PSIM, Jarot Sri Kastawa menuturkan, klubnya menjalin kerjasama dengan PT NPI sebagai investor pada musim 2011--2012. Saat itu, lanjutnya, PT NPI diwakili Direktur Utama, M. Zein dan Komisaris Utama, Subardi. Saat itu pula, keduanya menjabat Exco PSSI.
Jelang kompetisi bubar, PT NPI memutus kerja sama dengan PSIM. PSIM pun kemudian terbelit utang pembayaran gaji pelatih dan para pemain, termasuk tiga pemain asing itu. "Kami masih bersyukur PSIM tidak terdegradasi meskipun banyak masalah,” ucap Jarot.
Menurut dia, saat itu manajemen PSIM memulangkan ketiga legiun asing itu untuk sementara lantaran menanti pelunasan gaji. Manajemen, katanya, menjanjikan pelunasan gaji ke para pemain itu.
"Karena kas (PSIM) kosong waktu itu, walaupun cuma tiket pulang ke Belanda, kami rasakan cukup berat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRS)