Jakarta: Presiden Joko Widodo berharap ketua umum PSSI terpilih memiliki integritas dan membawa prestasi bagi sepak bola Indonesia ke depan. PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Sabtu, 2 November 2019 untuk memilih ketum baru.
"Kita hanya berharap agar yang menjadi Ketua Umum PSSI betul-betul memiliki integritas yang baik dan bisa membawa kemajuan bagi sepakbola di Tanah Air," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.
Jokowi menegaskan, pemerintah tidak bisa mengintervensi pemilihan Ketua Umum PSSI dalam Kongres PSSI. Hal ini dikarenakan PSSI berada di bawah FIFA.
"Pemerintah tidak bisa ikut campur apalagi intervensi, enggak bisa. Status FIFA-nya tidak memungkinkan untuk itu. Jadi kita lihat," lanjut dia.
FIFA melalui surat bertanggal 7 Agustus yang ditandatangani Sekretaris Jenderal Fatma Samoura meminta kongres pemilihan Ketua Umum PSSI digelar 20 Januari 2020. Ini sesuai dengan periode masa jabatan pengurus PSSI periode 2016-2020.
Surat FIFA tersebut sekaligus meminta PSSI tidak menyelenggarakan kongres pemilihan ketua umum pada 2 November seperti yang disepakati pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Ancol pada 27 Juli lalu. Namun begitu, PSSI bersikeras memutuskan melakukan perubahan jadwal KLB PSSI menjadi 2 November.
Dalam kongres nanti, ada 11 calon ketum PSSI yang memperebutkan posisi tersebut. Mereka di antaranya Vijaya Fitriyasa, Mochamad Irawan atau Iwan Bule, Arif Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benhard Limbong, Fary Djemi Francis, La Nyalla Mattaliti, Rahim Soekasah, Sarman, Yesayas Oktavianus, dan Benny Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DMR)