\ Piala Presiden, Pedagang Asongan juga Dapat Perhatian
Dua orang penjaja makanan di Stadion GBLA Bandung membentangkan bendera Piala Presiden (Foto: liga-indonesia.id)
Dua orang penjaja makanan di Stadion GBLA Bandung membentangkan bendera Piala Presiden (Foto: liga-indonesia.id)

Piala Presiden 2018

Piala Presiden, Pedagang Asongan juga Dapat Perhatian

Bola piala presiden 2018
Krisna Octavianus • 21 Januari 2018 15:04
Bandung: Jika dibandingkan perhelatan sebelumnya, banyak hal yang berbeda di perhelatan Piala Presiden 2018. Salah satunya tentang penyampaian informasi yang disampaikan panitia pertandingan di setiap kota penyelenggaraan penyisihan grup.
 
Seperti yang diketahui, sebelumnya, setiap panitia penyelenggara akan mengumumkan jumlah tiket yang terjual kepada publik sebelum pertandingan usai. Pengumuman itu biasanya disampaikan pada menit ke-75.
 
Pada perhelatan Piala Presiden 2018 ini, panitia penyelenggara juga wajib untuk menyampaikan jumlah tiket yang terjual, jumlah pendapatan maksimal dari tiket, jumlah pedagang asongan, dan kaki lima di sekitar stadion. Untuk pedangan asongan dan kaki lima, cara mengukurnya, dihitung dalam radius 100 meter dari stadion.
  Pada partai pembuka misalnya. Laga yang mempertemukan Persib Bandung kontra Sriwijaya FC pada Selasa 16 Januari itu mampu menarik minat banyak penonton hingga terjual tiket pertandingan mencapai 25.747 lembar. Lalu, dari jumlah itu, panitia mengantongi pendapatan mencapai Rp1,3 miliar.
 
Sedangkan, jumlah pedagang asongan yang ada di sekitar stadion mencapai 263 orang. Sementara untuk pedang kaki lima, mencapai 1041. Jika ditotal, ada 1304 pedagang di pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
 
“Dari awal kami memang menginginkan perhelatan turnamen Presiden 2018 kali ini transparan dan bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan. Harus ada data akurat yang bisa disampaikan ke publik,” jelas Ketua Steering Committee (SC), Maruarar Sirait.
 
Hal yang sama juga ditunjukkan panitia pertandingan di Malang, Jawa Timur. Saat dilangsungkan pertandingan Arema FC versus Persela Lamongan, Sabtu 20 Januari malam WIB, panpel mengantongi pendapatan mencapai Rp498 juta. Angka itu didapatkan dari 19.930 tiket yang terjual.
 
Kemudian, ada 165 pedagang kaki lima dan 246 pedagang asongan yang berada di sekitar stadion Gajayana, Malang. “Sepak bola harus bisa menumbuhkan dan menggerakkan ekonomi masyarakat,” pungkas Maruarar.
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KRS)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif