Bermain di kandang sendiri, PS Tira kalah 1-4 dari Bajul Ijo.Empat gol Persebaya tercipta berkat hattrick striker David da Silva (menit 3, 28, dan 69), serta gol dari Osvaldo Haay menit 45+1. Sementara, PS Tira hanya bisa membalas satu gol lewat sundulan Dimas Drajat.
Pelatih PS Tira Rudy Eka Priyambada kecewa berat dengan hasil itu. Apalagi lini belakang The Young Warrior tak bisa mengantisipasi David dan Silva yang bermain efektif. Padahal Persebaya tak dominan menguasai bola.
"Hasil ini akibat transisi pertahanan yang buruk. Pemain tidak bisa membaca situasi permainan lawan terlambat dalam mengantisipasi serangan balik," kata Rudy selepas pertandingan.
Menurut dia, para pemain seharusnya bisa mengantisipasi serangan lawan dengan membaca gerak setiap pemain. Baginya, kegagalan membaca pertandingan adalah sesuatu yang fatal.
"Serangan saya kira bisa diantisipasi dengan mengawal langkah pemain lawan. Persoalan ini sangat fatal. Ini PR buat kita," katanya.
Rudy mengakui David da Silva pemain depan yang bagus. Beberapa kali gol tercipta setelah pemain tersebut berhasil melepaskan diri dari kawalan pemain belakang PS Tira. "Ini jadi bahan evaluasi buat kita ke depannya," ucapnya.Baca juga: Bungkam MU, Mitra Kukar Keluar dari Zona Degradasi
Salah satu pemain PS Tira Riyan Wiradinata mengaku bermain tidak nyaman dalam laga tersebut. Meski bermain di kandang, ia merasa seperti bermain tandang karena suporter didominasi Bonek, julukan suporter fanatik Persebaya.
"Kami main sangat kurang enak. Saya pikir mereka (Persebaya) lebih siap untuk laga tadi," kata dia.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami@medcom_olahraga
Video: Pelukan Hangat Ronaldo untuk Buffon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)