Masing-masing gol Moura tercipta pada menit ke-55, ke-59 dan yang paling krusial saat injury time babak kedua (90+6). Tiga gol itu dia ciptakan meskipun Ajax unggul lebih dulu lewat gol dari Matthijs de Ligt (menit ke-5) dan Hakim Ziyech (menit ke-35).
Berkat trigol Moura, Spurs keluar sebagai pemenang dengan skor 3-2. Hasil itu sudah cukup membuat Spurs lolos ke final karena skor agregat berubah menjadi 3-3 dengan keunggulan agresivitas gol tandang.
Sekadar informasi, selain tertinggal dua gol lebih dulu, The Lilywhites juga kalah dengan skor 0-1 saat menjamu Ajax pada leg 1 di Stadion Tottenham Hotspurs, London, Rabu 1 Mei lalu. Ketika itu, gol Ajax dicetak Donny van de Beek.
Klik:Rapor Pemain Usai Liverpool Singkirkan Barcelona
Christian Eriksen yang bertugas sebagai gelandang serang Spurs mengaku bangga punya rekan setim seperti Moura. Dia menyadari besarnya kontribusi penyerang timnas Brasil itu dan berharap patungnya bisa berada di Inggris.
"Laga tadi benar-benar konyol. Kami benar-benar tertinggal dan memang berusaha keras untuk bangkit. Kami sungguh beruntung (bisa menang). Meski begitu, kami tetap lega karena sudah bertarung habis-habisan," ujar Eriksen seusai laga.
"Pertandingan tadi juga bukan soal taktik. Ini lebih kepada kekuatan semangat juang dan Lucas Moura yang membuat kami menang," tambahnya.
"Dia (Moura) layak mendapatkannya karena musim ini seperti rollercoaster. Saya harap, patung dirinya bisa berada di Inggris setelah laga ini. Kami benar-benar terkejut dengan hasil ini," lanjut Eriksen yang juga pemain penting untuk Spurs.
Selanjutnya pada final, Spurs sudah ditunggu Liverpool yang menang dramatis atas Barcelona di semifinal dengan skor agregat 4-3. Panggung final Liga Champions ini merupakan sejarah baru bagi skuat besutas Mauricio Pochettino. (caughtoffside.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)