Big Sam, sapaan akrab Sam Allardyce dikabarkan telah menerima uang senilai 400 ribu poundsterling atau setara (Rp6,7 miliar) untuk mengakali aturan sepak bola Inggris soal kepemilikan pemain. Fakta tersebut didapat lewat sebuah investigasi yang dilakukan wartawan Telegraph selama 10 bulan terakhir.
Dalam investigasinya, wartawan Telegraph itu menyamar sebagai seorang pengusaha asal Timur Tengah yang meminta saran kepada Allardyce soal bagaimana mengakali peraturan FA yang "melarang pihak ketiga untuk menguasai pemain."
Mantan pelatih Blackburn Rovers itu kemudian mengatakan bahwa tidak masalah melanggar aturan yang telah diterapkan FA sejak 2008 itu. Ia bahkan mengatakan bahwa seorang pelatih bisa mendapatkan uang yang cukup besar dengan mengakali aturan tersebut.
"Anda masih bisa mengakalinya. Maksud saya jelas sekali ada uang besar di sini,” katanya dalam video tersebut.
Video yang kemudian beredar luas ini akhirnya membuat Big Sam diinterogasi FA, hingga akhirnya lengser dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Inggris. Ia juga akan menghadapi pemeriksaan lebih lanjut terkait skandal ini.
Namun, Big Sam ternyata bukan satu-satunya pelatih yang melakukan praktek kotor tersebut. Menurut laporan Telegraph, ada delapan pelatih lain di Liga Primer Inggris yang diduga telah menerima pembayaran ilegal sebagai bagian dari transfer pemain.
Selain delapan manajer yang namanya masih dirahasiakan tersebut, Telegraph juga menyebut ada dua manajer lain di kompetisi Championship yang terlibat dalam skandal tersebut. Saat ini, pihak FA akan mendalami lebih lanjut keterlibatan mereka sebelum membeberkan nama-namanya ke publik.
Larangan soal keterlibatan pihak ketiga dalam kepemilikan seorang pemain mulai diberlakukan FA pada 2008. Otoritas tertinggi sepak bola Inggris itu menilai, praktek tersebut sama saja dengan perbudakan manusia. Adapun, FIFA baru memberlakukan larangan tersebut pada 2015.
Transfer Carlos Tevez dan Javier Mascherano dari Corinthians ke West Ham United pada 2006--2007 merupakan salah satu contoh proses transfer yang melibatkan pihak ketiga sebagai pemilik. Saat itu, Corinthians tidak bisa meraup semua uang hasil penjualan kedua pemain tersebut, karena hak penuh kepemilikan Tevez dan Mascherano ada pada sebuah perusahaan asal London yang dipimpin oleh seorang agen, Kia Joorabchian. (Goal)
Video: Sam Allardyce Diguncang Skandal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)