Gibbs hengkang ke West Bromwich Albion dengan nilai 7 juta poundsterling (sekitar Rp126 miliar) pada bursa transfer musim panas beberapa waktu lalu. Kepindahannya diikuti oleh Chamberlain yang memilih hengkang ke Liverpool dengan mahar 35 juta poundsterling (sekitar Rp630 miliar).
Gibss yang berposisi sebagai bek sayap sudah membela skuat utama Arsenal sejak masih berusia 18 tahun. Hingga akhirnya hengkang ke Hawthorns, artinya Gibbs sudah dimainkan sebanyak 230 kali di semua laga The Gunners.
Klik:Morata Dinilai Cocok dengan Gaya Liga Primer Inggris
Sejatinya, Oxlade-Chamberlain lebih sering diturunkan ketimbang Gibbs pada musim lalu. Namun, Wenger merasa kepindahan Gibbs yang lebih menyakitkan karena benar-benar pernah membesarkannya secara langsung.
"Secara keseluruhan memang benar. Kepindahan Gibbs terasa lebih menyakitkan ketimbang kehilangan Chamberlain. Pasalnya, dia sudah dididik Arsenal sejak masih berusia 10 tahun," ujar Wenger.
"Ketika Gibbs datang ke sini sebagai sayap kiri, adalah saya yang mengubahnya menjadi bek sayap. Itu saya lakukan karena Gibbs memiliki kepintaran dan kecepatan yang luar biasa," tambahnya.
Klik:Ederson Doakan yang Terbaik untuk Mane
Wenger menjelaskan, pasti selalu menjadi keputusan yang sulit ketika harus melepas para pemain Arsenal yang ia latih sejak junior. Pasalnya, proses melatihnya itu benar-benar melambangkan gaya dan prinsip bersepak bola yang dimiliki Arsenal.
"Para pemain dari akademi membawa nilai yang sangat penting. Di antaranya kualitas mental, kerendahan hati, respek, komitmen dan kualitas bersepakbola yang positif. Selain itu, mereka juga harus mengusung kerjasama tim dan fokus bermain kolektif," ujar Wenger.
Gibbs hanya dimainkan sebanyak 11 laga di Liga Primer Inggris musim lalu. Ia merasa makin tersingkirkan karena Arsenal juga sudah memiliki bek kiri baru, Sead Kolasinac.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)