Ricko meninggal di Rumah Sakit Santo Yusup, Bandung, Kamis 27 Juli 2017 pukul 10:30 WIB. Ia sempat mendapatkan perawatan, tetapi nyawanya tak tertolong.
Kejadian pengeroyokan bermula saat Ricko sempat melerai pengeroyokan oknum Bobotoh kepada seorang penonton yang dicurigai suporter Persija. Nahas, Ricko malah dihujani pukulan, tendangan, hingga pentungan dengan benda tumpul hingga tidak sadarkan diri.
Menanggapi hal itu, pengamat sepak bola nasional, Anton Sanjoyo menilai, kasus kematian Ricko harus ada yang bertanggung jawab.
"Sudah jelas pelakunya siapa. Pertama, PSSI dan pihak Kepolisian harus berupaya menyelesaikan kasus ini secara hukum. Harus ada yang bertanggung jawab," kata Anton kepada Metrotvnews.com, Jumat (28/7/2017).
"Persib harus dihukum berat, laga tanpa penonton misalnya dan denda. Denda buat dikasih ke keluarga almarhum. Kedua, pelaku harus dihukum pidana, tidak bisa lagi ada korban nyawa di sepak bola," sambungnya.
Anton menambahkan, sebenarnya upaya damai sudah dilakukan antara Persib dan Persija. Namun, kata Anton, di tingkat kordinator lapangan masih suka melanggar.
"Kalau damai kan sudah dilakukan. Ketum Jakmania Bung Ferry (Indrasjarif) dan Ketum Bobotoh sudah saling berkunjung. Tetapi, di tingkat Korlap masih perlu diawasi," ujar Anton.
"Kalau mau mendukung klub kesayangan, ya nonton saja. Bayar tiket dan mendukung yang baik. Kalau melakukan tindakan kriminal ya harus ditindak," papar Anton.
Video: Bobotoh Korban Pengeroyokan Meninggal Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)