\ Nasiruddin, Mantan Wasit yang Pernah Bekerja Sebagai Petugas Parkir dan Porter
Pertandingan Malaysia vs Timor Leste di SEA Games 2015 diduga direcoki kasus suap dan pengaturan skor ((AFP PHOTO / MOHD RASFAN))
Pertandingan Malaysia vs Timor Leste di SEA Games 2015 diduga direcoki kasus suap dan pengaturan skor ((AFP PHOTO / MOHD RASFAN))

Nasiruddin, Mantan Wasit yang Pernah Bekerja Sebagai Petugas Parkir dan Porter

Bola suap olahraga
Hilman Haris • 22 Juli 2015 15:31
medcom.id, Jakarta: Dunia wasit Indonesia digemparkan oleh aksi negatif Nasiruddin saat SEA Games 2015. Ia membuat Indonesia malu karena diduga terlibat dalam pengaturan skor antara Timor Leste vs Malaysia, 30 Mei lalu. Atas tuduhan itu, Nasiruddin divonis hukuman penjara selama 30 bulan usai ditangkap Biro Investigasi dan Praktik Korupsi (CPIB) Singapura.
 
(Baca Juga: Wasit Indonesia Dipenjara karena Terlibat Pengaturan Skor)
 
Walau kesal dengan perbuatan Nasiruddin, mantan wasit Indonesia, Jimmy Napitupulu tetap menaruh rasa iba kepada seniornya. Menurut Jimmy, ada indikasi Nasiruddin melakukannya karena terlilit masalah ekonomi.
  (Baca juga: Jimmy Napitupulu: Nasiruddin Sudah Bersalah Sejak 1997)
 
"Saya pernah bertemu dengannya pada 2001. Ketika itu ia memutuskan untuk menjadi wasit dan petugas parkir untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seorang wasit nasional harus melakukan hal itu. Sungguh tidak bisa dibayangkan," kenang Jimmy.
 
Kehidupan Nasiruddin diyakini penuh derita dalam satu dekade terakhir. Guna mendapatkan pemasukan tambahan, Nasiruddin memutuskan untuk menjadi porter di bandara Pekanbaru.
 
"Pekerjaaan itu dia lakukan pada 2008. Saya sempat bertemu dengannya saat menjadi potter di bandara Pekanbaru. Sungguh miris," lirih mantan komite wasit PSSI itu.
 
Menurut Jimmy, nasib yang dialami Nasiruddin sebetulnya bisa dihindari andai pemerintah, PSSI, PT Liga Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia bisa memberi gaji kepada wasit secara layak.
 
"Saya tidak suka dengan perbuatan yang dilakukan Nasiruddin selama SEA Games. Tapi jangan terlalu menghakiminya. Dia sudah hidup susah selama bertahun-tahun. Dia tidak mendapat gaji yang layak. Bahkan, biaya yang dia keluarkan untuk menikah sebagian didapat dari teman-teman wasit," beber Jimmy.
 
Apa pun itu, Nasiruddin harus menyiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk. Aksinya dengan menawarkan imbalan sebesar USD11 ribu (Rp160 juta) kepada ofisial Timor Leste agar mau mengalah dari Malaysia tetap menjadi perbuatan tercela di dunia sepak bola.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(HIL)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif