medcom.id, Surabaya: Ketua Yayasan Suporter Surabaya (YSS) Abdullah meminta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meninjau ulang pencoretan Persebaya Surabaya sebagai peserta kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015. Hal itu dilakukan menyusul terkait keputusan BOPI mencoret Persebaya sebagai peserta.
"Surat tertulis dari kita (YSS) akan kita kirimkan Senin (6/4), karena hari Jumat sampai Minggu libur," kata Ketua YSS Abdullah kepada wartawan di Surabaya, Kamis (2/4/2015).
Abdullah tidak setuju atas pencoretan Persebaya. Pasalnya, menurut dia, dampaknya cukup besar terhadap warga Surabaya. Untuk itu, pihaknya akan mengirimkan surat bentuk sikap YSS atas keluarnya rekomendasi BOPI itu.
"Masa hanya gara-gara tindakan segelintir orang yang berkepentingan, Persebaya kena getahnya. Kasihan pemain yang tidak tahu apa-apa harus menanggung akibatnya. Belum lagi pembinaan yang dilakukan klub-klub sia-sia, padahal mereka sudah menghabiskan biaya tidak sedikit," katanya.
Namun sayang, dia tidak menyebut siapa orang-orang yang dimaksud. Namun, kata Abdullah, pihaknya tidak bisa meniru suporter Arema, Aremania, yang protes keras dengan cara demontrasi ke Kantor BOPI.
YSS, lanjut dia, tidak ingin dengan cara seperti yang dilakukan Aremania. YSS saat ini fokus ingin memperbaiki citranya yang sudah terlanjur jelek di mata masyarakat Surabaya.
"Apalagi jumlah anggota kami baru sedikit. Apalah artinya 200 anggota jika ingin demo. Kalau anggota kami bisa lebih dari 1.000 orang, YSS siap bergerak membela pihak yang benar," kata Cak Doel, sapaan akrabnya.
Menurutnya, Persebaya YSS adalah Persebaya resmi. Hal itu dibuktikan setelah terdegradasi ke Divisi Utama, Persebaya bangkit dan naik lagi ke LSI. Namun, persoalan tidak berhenti sampai disitu.
Setelah kompetisi IPL dibubarkan, eks pengurus Persebaya 1927 tidak terima dan memperkarakan ke pengadilan. Hingga kini proses hukumnya masih berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dan masih belum selesai.
"Sebenarnya, inilah keruwetan terjadi dan terus bergejolak. Nah, sedangkan BOPI dalam posisi dilematis. Jika mengambil keputusan memenangkan si A, maka akan jadi masalah bila pengadilan nanti memenangkan si B. Demikian pula sebaliknya dan seterusnya," katanya.
Sebelumnya, nama Persebaya Surabaya dan Arema Malang tidak masuk dalam rekomendasi BOPI mengikuti kompetisi LSI 2015 yang diputar 4 April mendatang. Baik Persebaya dan Arema dianggap gagal memenuhi aspek legalitas.
BOPI menilai kedua klub tersebut masih mengalami dualisme. Bahkan, Persebaya tengah menghadapi gugatan hukum dari Persebaya 1927. Untuk diketahui, kubu Persebaya 1927 melayangkan gugatannya ke PN Surabaya melalui surat nomor 241/Pdt G P/2015 tertanggal 23 Maret 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)
