medcom.id, Palembang: Keberhasilan Persib Bandung jadi jawara ISL 2014 tidak lepas dari peran Djadjang Nurdjaman di kursi pelatih. Berkat kebolehannya dalam meracik strategi, Persib akhirnya mengakhiri puasa gelar juara selama 19 tahun.
Pada laga final melawan Persipura Jayapura di Stadion Jakabaring, Palembang, Jumat 7 November 2014 malam tadi, Persib juara lewat drama adu penalti (3-5), setelah memainkan 120 menit dengan skor imbang 2-2.
Sepanjang laga, Djanur tak henti-hentinya memberikan instruksi kepada anak asuhnya. Memasuki babak adu penalti, Djanur kembali memainkan perannya sebagai motivator untuk anak asuhnya. Lantas, apa yang dikatakannya untuk memompa semangat Atep dan kawan-kawan?
"Saya hanya menyampaikan, kapan lagi, ini saatnya. Kalian sudah punya punya bekal, sudah latihan penalti, yang terpenting saat adu penalti adalah soal adu mental," kata dia.
Bagi Djanur, sukses ini membuatnya memecahkan rekor. Djanur merupakan sosok yang sukses memberikan gelar juara bagi Persib di tiga posisi yang diperankannya.
Pertama, sebagai pemain saat membantu Maung Bandung jadi jawara kompetisi Perserikatan pada 1986 dan 1989/1990. Lalu sebagai asisten pelatih saat Persib juara Liga Perserikatan 1993/1994 dan Liga Indonesia 1994/1995.
Yang terkini, bertindak sebagai pelatih kepala, ia kembali sukses menghantarkan trofi juara.
Prestasi gemilang Djanur sebelumnya pernah dicatatkan Ade Dana. Dia adalah orang pertama yang sukses meraih gelar juara baik itu sebagai pemain, dan juga saat menjabat pelatih.
Sebagai pemain, Ade melakukannya pada 1961 (Kompetisi Perserikatan). Sementara sebagai pelatih, dia melakukannya pada Kompetisi Perserikatan musim 1989/1990, didampingi Djanur sebagai asisten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)