medcom.id, Jakarta: Persib Bandung sukses menyudahi dahaga gelar selama 19 tahun. Hal itu ditandai dengan kemenangan atas Persipura Jayapura di partai final Liga Super Indonesia.
Sementara itu, hasil tersebut membuat “Mutiara Hitam” gagal menjadi tim pertama yang mampu pertahankan gelar Liga Super Indonesia. Tidak ayal, rasa kekecewaan menghinggapi kubu Persipura.
Di partai final, Persipura sebenarnya bermain impresif. Tetapi, sebelum babak kedua dihelat, Persipura harus kehilangan bek Bio Paulin karena mendapatkan dua kartu kuning.
Bertanding dengan 10 pemain, membuat Persipura kerap tertekan. Immanuel Wangai dkk akhirnya tertinggal dari gol Muhammad Ridwan. Beruntung, Boaz Solossa berhasil menyamakan kedudukan di menit 79. Pertandingan pun harus ditentukan lewat adu penalti. Persipura akhirnya takluk usai eksekusi Nelson Alom gagal menembus gawang Persib.
Menanggapi kegagalan Persipura, analis sepak bola, Ronny Pangemanan menilai bahwa kehilangan Bio membuat permainan menjadi berubah.
“Persipura sudah bermain maksimal. Tapi, sangat sulit mengembangkan permainan jika harus bermain dengan 10 orang pemain,”ungkap Ronny kepada Metrotvnews.com, Minggu (9/11/2014).
“Kehilangan Bio yang bermain apik di jantung pertahanan, jelas berpengaruh. Jika saja Persipura bermain dengan 11 pemain, situasinya akan berbeda,”tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)