medcom.id, Jakarta: Mantan wasit nasional, Jimmy Napitupulu mengungkapkan fakta mengejutkan soal perjalanan kariernya. Pria yang juga pernah bekerja sebagai anggota komite wasit PSSI itu mengatakan pernah diberi USD500 oleh rumah judi ketika memimpin pertandingan internasional di Singapura beberapa tahun lalu.
Namun, Jimmy menegaskan uang yang dia terima tidak dalam bentukan sogokan. Apalagi uang untuk memihak salah satu tim yang bertanding.
"Pihak Singapura memang bekerja dengan salah satu rumah judi. Jadi, honor saya ketika itu dibayar oleh bandar judi. Jumlahnya sebesar USD500 . Jumlah itu sudah sesuai dengan ketentuan yang diatur AFC," beber Jimmy kepada Metrotvnews.com, Rabu (22/7/2015).
Selain mendapat honor sebesar USD500 , Jimmy juga diberi tiket pergi dan pulang secara gratis. Menurut Jimmy, perlakuan seperti ini sangat berbeda dengan yang didapat ketika memimpin pertandingan di Indonesia.
"AFC itu menetapkan gaji wasit sebesar USD500 per pertandingan. Itu belum mencakup tiket pergi-pulang. Bagaimana di sini? Sudah tidak sesuai tarif, gaji wasit juga telat dibayar," kesal Jimmy.
Bagi Jimmy, tak selamanya rumah judi identik dengan kejahatan. Sejumlah klub Eropa bahkan pernah disponsori oleh rumah judi, Bwin. "Selama bertahun-tahun Bwin menjadi sponsor Real Madrid dan AC Milan. Apakah berarti Bwin mengatur skor pertandingan Madrid? Tidak," tegas Jimmy.
Dunia wasit Indonesia mendapat sorotan usai Nasaruddin melakukan tindakan kriminal saat SEA Games 2015 berlangsung. Nasiruddin divonis hukuman penjara selama 30 bulan usai ditangkap Biro Investigasi dan Praktik Korupsi (CPIB) Singapura atas tuduhan kasus mafia sepak bola di ajang SEA Games 2015. Nasiruddin diduga telah menjadi pesuruh bandar judi ketika menawarkan uang sebesar USD 11 ribu, atau sekitar Rp 147 juta agar Timor Leste mau sengaja mengalah dari Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)
