Dalam tayangan ulang yang beredar, Huda terlihat masih sadar usai bertabrakan dengan rekan setim Ramon Rodrigues. Namun, tak lama berselang, Huda dibawa dengan tandu keluar lapangan dan dilarikan ke RSUD dr Soegiri Lamongan, Jawa Timur.
Namun, tak berapa lama Huda dinyatakan pihak rumah sakit meninggal dunia. Berdasarkan keterangan tenaga medis di RSUD dr Soegiri, Huda meninggal karena mengalami benturan hebat yang mengakibatkan nafas dan jantung berhenti berfungsi.
Fisioterapis Olahraga Matias Ibo turut mengomentari insiden yang dialami oleh Huda. Ia mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan saat menghadapi insiden seperti Huda. Hal pertama yang harus dilakukan ialah melaksanakan prinsip DR ABC atau Danger Response, Airway, Breathing and Circulation, terhadap korban benturan.
Baca: Curahan Hati Ramon Rodrigues terkait Benturan dengan Choirul Huda
"Saat terjadi benturan di lapangan yang harus dilakukan pertama adalah mengecek pernapasannya apakah ada gangguan atau obstruction, cek sirkulasinya baru setelah itu penanganan lebih lanjut," ujar Matias, dalam program Sport Line Metro TV, Selasa 17 Oktober 2017.
Berkaca dari insiden Huda yang mengalami henti jantung dan nafas, ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan.
"Misalnya lidahnya jatuh ke belakang atau tertelan, itu bisa terjadi saat benturan keras. Atau keinginan muntah tetapi tidak bisa keluar akibat terhambat di leher. Penangannya harus dikeluarkan dulu supaya bisa bernafas dengan baik baru tindakan lanjutan," kata Matias.
Hal yang tidak kalah penting, kata Matias, adalah tidak panik saat insiden terjadi. Ambil waktu sebanyak mungkin. Karena insiden umumnya terjadi saat pertandingan, wasit tak boleh buru-buru melanjutkan laga sebelum korban bisa dipindahkan untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
"Tidak boleh buru-buru semuanya harus sistematis dan perlahan," ujarnya.
Menurut Matias, selain terhadap petugas medis yang berada di lapangan, edukasi pemberian pertolongan pertama juga perlu dibekalkan kepada para pemain. Sebab, orang paling dekat saat terjadi benturan antar-pemain adalah tim itu sendiri.
Baca: Pekan 30 Liga 1, Semua Tim Kenakan Jersey Choirul Huda
Edukasi terhadap hipoksia (kondisi kurangnya pasokan oksigen bagi tubuh untuk menjalankan fungsinya) harus menjadi tindakan pertolongan pertama yang juga perlu dikuasai oleh para pemain. Pun dengan bagaimana menangani hal-hal yang berhubungan dengan cedera yang membahayakan nyawa paling tidak harus dipahami oleh setiap pemain.
"Tapi yang pasti kalau cedera kepala pada pemain, orangnya harus responsif. Harus terus sadar enggak boleh sampai jatuh tertidur atau pingsan. Tanyakan terus hal-hal sederhana seperti main untuk tim apa, skor berapa, posisi kamu apa, asal mendapat jawaban itu yang paling penting dari orang yang mengalami tabrakan," jelas Matias.
Video: Ini Cara Penanganan Medis Jika Terjadi Benturan Seperti Choirul Huda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)