medcom.id, Sleman: Tiga poin berhasil didapat Arema Cronus pada laga perdana babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman 2015 usai mengalahkan Persipura Jayapura, Minggu 13 Desember. Skuat asuhan Joko Susilo itu mampu menang dengan skor 1-0.
Gol Arema pada laga ini dicetak oleh Samsul Arif lewat titik penalti pada menit ke-11. Penalti didapat Arema setelah bek Persipura, Bio Paulin melakukan pelanggaran di kotak terlarang.
Persipura sebetulnya tampil dominan pada laga ini. Terutama pada 20 menit awal babak pertama. Tercatat, tim Mutiara Hitam mampu menorehkan 60 persen penguasaan bola atas Singo Edan pada laga ini. Apesnya, gol yang ditunggu-tunggu Persipura tak kunjung datang karena penyelesaian yang terburu-buru ketika berada di depan gawang Arema.
Peluang emas pertama Persipura tercipta pada menit ketujuh. Ketika itu, Ian Louis Kabes yang tak dikawal dengan ketat di depan kotak penalti Singo Edan berinisiatif melepaskan sepakan keras. Usahanya gagal berbuah gol karena bola hanya meluncur deras di sisi kanan gawang lawan.
Keasyikan menyerang membuat para pemain Persipura lupa menjaga pertahanan. Hasilnya, mereka membuat kesalahan dengan melakukan pelanggaran di kotak penalti pada menit ke-10. Samsul Arif yang ditugaskan sebagai algojo tak menyia-nyiakan kesempatan membawa Arema unggul usai sepakannya ke arah kiri gawang gagal diantisipasi kiper Persipura, Ferdiansyah.
Dua kejadian nahas diterima Persipura dalam waktu yang berdekatan ketika laga memasuki pertengahn babak pertama. Sebelum wasit menghentikan laga untuk water break, Persipura harus bermain dengan 10 pemain lantaran Bbek Bio Baulin menerima kartu merah.
Tak lama kemudian, Persipura kehilangan gelandang jangkar andalan, Imannuel Wanggai karena cedera. Agar lini pertahanan tak keropos, pelatih Persipura, Oswaldo Lessa memainkan Dominggus Fakdwaer untuk menggantikan Wanggai. Walau masih rajin mencecar pertahanan Arema, Persipura tetap gagal mencetak gol sehingga membuat skor 1-1-0 tetap tak berubah.
Serangan Persipura makin "menggila" pada babak kedua. Tercatat, Lancine Kone dkk melepaskan 16 sepakan pada laga ini. Sebanyak 12 di antaranya tepat sasaran. Penguasaan bola juga masih dikendalikan oleh tim Mutiara Hitam. Persipura unggul 52 persen berbanding 48 milik Singo Edan.
Tapi semua statistik itu sia-sia. Kombinasi serangan Persipura selalu gagal menembus ketatnya pertahanan Arema. Bahkan, Persipura tetap bisa mencetak gol walau Arema kehilangan satu pemain pada menit ke-84. Ketika itu, Hendro Siswanto diganjar kartu merah setelah melanggar pemain Persipura, Jun Sik.
Kegagalan demi kegagalan Kone dkk mencetak gol membuat fan Persipura naik pitam. Sebagai bentuk kekesalan, mereka beberapa kali melemparkan botol minum ke arah lapangan dan menyalakan flare dari tribun penonton.
Aksi anarkis itu membuat wasit terpaksa menghentikan pertandingan. Selain untuk meredam kemarahan penonton, langkah itu juga dilakukan karena jarak pandang di lapangan sangat buruk usai tertutupi asap dari flare.
Pertandingan kembali dilanjutkan tiga menit kemudian. Persipura masih bermain dengan tempo tinggi untuk mencari gol penyama kedudukan. Tapi Arema sudah kadung menumpuk pemain di lini pertahanan. Alhasil, sisa enam menit terlalu sempit bagi tim Mutiara Hitam untuk membongkar pertahanan lawan. Skor 1-0 untuk kemenangan Arema bertahan hingga wasit meniup peluit akhir pertandingan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)
