Nada kekecewaan Kemenpora disampaikan langsung oleh Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot Dewa Broto, usai menerima keluhan sejumlah suporter yang tidak kebagian tiket karena telah ludes hanya dalam waktu dua jam.
"Kami akan mengonfirmasi langsung ke PSSI. Kami tidak pandang bulu meski Ketua PSSI itu seorang Jenderal," ujar Gatot di pelataran luar Kemenpora, Jakarta, Jumat (2/12/2016).
PSSI diketahui telah menyiapkan 10 ribu tiket kategori III yang dijual secara offline di loket Gerbang Barat SUGBK, Jumat (2/12) mulai pukul 08:00 WIB.
Untuk menghindari praktik percaloan, PSSI juga sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Di antaaranya, setiap pembeli harus menyerahkan fotocopy KTP atau SIM, dan hanya diperbolehkan membeli maksimal empat tiket.
Namun pada kenyataannya, langkah antisipasi itu tidak berjalan dengan baik. Calo justru masih berkeliaran di area penjualan tiket. Di tangan calo, tiket yang seharusnya dijual seharga Rp100 ribu, membengkak hingga Rp250 ribu.
"Tiket ini kan bukan persoalan kemarin sore, bukan masalah baru. Seharusnya masalah calo itu bisa diatasi. Jangan sampai tiket itu bergentayangan di calo," tutur Gatot.
Dia pun meminta PSSI memperbaiki komunikasi dengan penggemar sepak bola nasional. Jika terjadi permasalahan seperti halnya tiket yang merugikan banyak orang, PSSI seharusnya hadir dan memberikan konfirmasi langsung.
Gatot menegaskan pihak Kemenpora tidak mau percaloan ini terus berulang, apalagi Indonesia sebentar lagi dihadapkan pada pergelaran besar, Asian Games 2018, yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.
Video:Akhirnya PSSI Sediakan Tiket Indonesia vs Vietnam via Offline
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)