medcom.id, Jakarta: Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya menjatuhkan sanksi kepada sejumlah manajer dan pelatih yang terlibat kasus "sepak bola gajah" yang melibatkan PSS Sleman, PSIS Semarang, Persegres Gresik United, dan sejumlah klub di tanah air. Setidaknya ada empat orang yang terkena hukuman dari PSSI, di antaranya Supardjiono, Bambang Suryo (BS), Gunawan, dan Agus Yuwono.
Menurut laporan situs resmi PSSI, Komdis PSSI menetapkan sanksi kepada manajemen PSS Sleman, Supardjiono berupa larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola di Indonesia seumur hidup. Larangan itu diberikan karena Supardjiono sebagai penanggung jawab klub tak mampu mencegah peristiwa itu.
Hukuman serupa juga diberikan kepada Bambang Suryo dan mantan Pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan.
"Sebagai manajer PSS, ia (Supardjiono) seharusnya mampu mencegah peristiwa saat timnya menghadapi PSIS," ujar ketua Komdis PSSI, Ahmad Yulianto.
"Mereka itu berbohong, katanya mau membantu PSSI untuk mengungkapkan judi dan rantai 'match fixing'. Namun hingga saat ini tidak membantu," kata Yulianto.
Sanksi juga didapat mantan pelatih Gresik United, Agus Yuwono. Namun hukuman yang diterima Agus tidak terlalu berat dibanding Supardjiono, BS, dan Gunawan. Komdis PSSI memberinya larangan beraktivitas di persepakbolaan Indonesia selama lima tahun.
Agus sebenarnya sosok yang membuka suara soal mafia di balik pengaturan skor di Gresik. Ia mengklaim pihak Gresik United terlibat pengaturan skor saat menjalani kompetisi Liga Indonesia musim 2014--2015. Namun karena tak hadir dalam persidangan yang diadakan Komdis, Agus akhirnya dijatuhkan hukuman oleh PSSI.
"Kami terus memanggil Agus Yuwono. Namun sampai sekarang dia tidak bisa hadir memenuhi panggilan Komdis. Padahal kami butuh keterangan dari dia," ungkap Yulianto.
Meski sanksi sudah dijatuhkan, Komdis PSSI masih membuka peluang keempatnya untuk mengajukan banding. (Ant)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)
