Jakarta: Terobosan baru yang bakal diterapkan di ajang Piala Presiden 2018. Setiap panitia pelaksana (panpel) diminta mengumumkan pendapatan yang diterimanya dalam setiap pertandingan saat memasuki menit ke-75.
Pemberlakuan ini merupakan hal yang belum pernah terjadi pada dua edisi sebelumnya. Mengingat, biasanya panpel hanya mengumumkan jumlah penonton yang hadir menyaksikan langsung laga tersebut. Pendapatan yang akan diumumkan nanti dari jumlah tiket.
Tak hanya itu, panpel diminta memberi pengumuman jumlah pedagang yang berada dalam radius 100 meter dari stadion. Maksud pengumuman ini adalah untuk mengukur sejauh mana ajang tersebut mampu menghidupkan ekonomi kerakyatan. Pasalnya itu adalah misi penyelenggara Piala Presiden.
Keinginan yang diminta penyelenggara Piala Presiden disambut positif oleh salah satu tuan rumah yakni Mitra Kukar. CEO Naga Mekes, Endri Erawan, menuturkan hal ini sangat baik untuk diterapkan.
"Saya pikir tidak ada masalah soal ini. Nanti panpel tinggal melihat data-datanya dan kemudian diumumkan sesuai dengan arahan penyelenggara," ucap Endri.
"Adanya ini membuat penyelenggara bisa tahu daerah mana saja yang antusiasnya ramai di setiap pertandingan. Ini juga memudahkan kami buat memetakan di daerah kami sendiri," tambahnya.
Dalam Piala Presiden tahun ini, Mitra Kukar menempati Grup B. Bayu Pradana dkk bakal berhadapan dengan Kalteng Putera, Martapura FC serta Barito Putera, yang semua pertandingannya digelar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong. (liga-indonesia.id)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRS)