Nahrawi mengatakan, dengan adanya program Satu Desa Satu Lapangan, anak-anak di pedesaan punya wadah mengembangkan potensi di sepak bola. "Tahun depan harapannya bisa masuk Dana Desa. Pada tahun yang akan datang kita akan koordinasikan dengan Kemendes, harapannya bantuan bisa diterima oleh desa, yang punya tanah kas desa. Sedangkan desa yang tanahnya telah dialihfungsikan akan dikembalikan jadi lapangan desa, rehabnya dibantu pemerintah," kata Nahrawi.
Melalui program tersebut, Nahrawi berharap bisa menjadi pemantik semangat pengembangan olahraga di desa. Nahrawi juga mengapresiasi program Satu Desa Satu Klub, yang diselenggarakan Askab PSSI Jepara.
"Dengan program itu (satu desa satu lapangan) bisa bersinergi dengan program yang diadakan di Jepara, yakni satu desa satu klub. Dengan semakin banyak klub yang berkompetisi, maka pemain bisa bermain dengan baik," kata Nahrawi.
Ketua Askab PSSI Jepara Samsul Anwar, menyebutkan program Satu Desa Satu Lapangan di Jepara tak berjalan dengan mulus. "Harapannya program tersebut bisa dikondisikan, bisa dilaksanakan di setiap desa. Karena di Jepara khususnya, tidak setiap desa memiliki lapangan sepak bola. Hal itu menjadi penghambat bagi perkembangan desa," ujar Samsul.
Samsul menegaskan, kedatangan Menpora diharap bisa mewujudkan program Satu Desa Satu Lapangan. Program itu merupakan program ikutan dari Askab PSSI Jepara dalam menyukseskan program pemerintah.
Video: Teknologi VAR Coreng Laga Piala Super Belanda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)